Mohon tunggu...
Josep Siubelan
Josep Siubelan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis sesuai dengan latar belakang profesi saya dan salah satu konten yang menarik perhatian saya adalah yang berbau pendidikan dan pengajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arti Iri Hati dalam Pandangan Alkitab

22 Oktober 2024   11:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matius 20: 15

konteks ayat ini tentang :

Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur

Ada 2 jenis perumpamaan yaitu

1. Action Parable perumpamaan yang diperagakan/ dilakukan dan

2. Spoken Parable perumpamaan yang di ceritakan

Contoh Action Parable saat Hosea diperintahkan untuk kawin dengan perempuan zinah ( Hosea digambarakn sebagai tindakan Allah dan Perempuan zinah digambarkan sebagai orang Israel ) atau kisah tentang Yesus mengutuk pohon ara

Dan Kisah kali ini termasuk pada perumpamaan yang di ceritakan

Arti dari perumpamaan ini merupakan gambaran tentang keadilan dan Kasih Allah ( kedua hal ini adalah sifat Allah yang ada pada diri Allah yang tidak bisa terpisahkan )

Adil dan Kasih kali ini diberikan pada setiap orang yang menerima upah dari Allah

Setiap orang yang menerima panggilan Allah dan mengerjakan keselamatan yang Allah berikan akan menerima upahnya

Tapi ada hal menarik lain tentang iri hati ( ayat 15 ) yaitu ketika Keadilan di gambarkan saat Allah memberikan Upah yang sama dan kasih di gambarkan saat orang yang dipanggil terakhir tetap menerima upah yang sama

Ini adalah 2 ranah yang berbeda yang Allah mau tunjukkan di waktu yang sama sehingga tidak bisa kita mengatakan Allah tidak adil pada ranah Kasih yang hendak Allah tunjukkan dan sebaliknya tidak bisa kita katakan Allah tidak mengasihi saat Allah berada di ranah adil

Hal ini yang memungkinkan para pekerja kebun anggur melihat dari sisi Kasih Allah dan menyatakan itu sebagai ketidakadilan, ini yang membuat mereka menjadi iri hati

Pada hal pemilik kebun Anggur ( Allah ) tidak mengingkari kesepakatan dengan terbukti telah memberikan upah 1 dinar pada setiap orang upahan sesuai perjanjian awal.

Di lain sisi lain mereka juga tidak di rugikan tapi orang lain yang diuntungkan, ini yang disebut Iri Hati

Seperti kisah Yusuf anak dari Yakub dalam Kejadian 7:11 ( saudara-saudara Yusuf tidak jahati oleh bapanya tapi Yusuf yang mendapat perhatian khusus lalu saudara-saudaranya menjadi iri hati )

Ada beberapa alasan mengapa orang bisa iri hati.

William Barclay seorang teolog asal Skotlandia berpendapat : Iri hati dapat berujung pada berbagai dosa lainnya tergantung pada objek yang diirikan:

1. Iri hati jika berhubungan dengan uang, ia menuntun pada pencurian

2. Jika itu berhubungan dengan kedudukan, ia akan menuntun kepada ambisi yang jahat

3. Jika itu terkait dengan keinginan untuk memiliki seseorang, ia akan menyeret kepada dosa seksual

(William Barclay, The Gospel of Matthew, Volume 2 (Edinburgh: The Saint Andrew Press, 1958), hal. 255-257 )

Hal iri hati memang akan mengakibatkan dosa lain lagi yang lebih besar seperti halnya dalam kisa Kain dan Habel

( Kejadian pasal 4 :1-16 ) yang berawal dari iri hati Kain karena persembahannya tidak di terima Allah namun iri hati bisa meranbat pada dosa lain yaitu pembunuhan Kain kepada Habel ( Kej 4:8) bahkan Kain juga menipu Allah ( Kej 4:9 )

Nelson Mandela seorang pemimpin perjuangan kedamaian yang lahir di Afrika selatan mengatakan : Memendam iri hati seperti meminum racun dan berharap orang lain yang mati

Karena ketenangan hati bisa terjadi tergantung bagaimana respon hati terhadap segala sesuatu sehingga bisa berdampak pada kesehatan tubuh

Amsal 14 : 30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh tetapi iri hati membusukkan tulang

Jadi berhentilah iri hati karena bisa berakibat pada kesehatan kita juga iri hati mempunyai dampak dosa yang besar dan hal ini sangat tidak Allah inginkan ada dalam diri orang percaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun