Setiap orang yang menerima panggilan Allah dan mengerjakan keselamatan yang Allah berikan akan menerima upahnya
Tapi ada hal menarik lain tentang iri hati ( ayat 15 ) yaitu ketika Keadilan di gambarkan saat Allah memberikan Upah yang sama dan kasih di gambarkan saat orang yang dipanggil terakhir tetap menerima upah yang sama
Ini adalah 2 ranah yang berbeda yang Allah mau tunjukkan di waktu yang sama sehingga tidak bisa kita mengatakan Allah tidak adil pada ranah Kasih yang hendak Allah tunjukkan dan sebaliknya tidak bisa kita katakan Allah tidak mengasihi saat Allah berada di ranah adil
Hal ini yang memungkinkan para pekerja kebun anggur melihat dari sisi Kasih Allah dan menyatakan itu sebagai ketidakadilan, ini yang membuat mereka menjadi iri hati
Pada hal pemilik kebun Anggur ( Allah ) tidak mengingkari kesepakatan dengan terbukti telah memberikan upah 1 dinar pada setiap orang upahan sesuai perjanjian awal.
Di lain sisi lain mereka juga tidak di rugikan tapi orang lain yang diuntungkan, ini yang disebut Iri Hati
Seperti kisah Yusuf anak dari Yakub dalam Kejadian 7:11 ( saudara-saudara Yusuf tidak jahati oleh bapanya tapi Yusuf yang mendapat perhatian khusus lalu saudara-saudaranya menjadi iri hati )
Ada beberapa alasan mengapa orang bisa iri hati.
William Barclay seorang teolog asal Skotlandia berpendapat : Iri hati dapat berujung pada berbagai dosa lainnya tergantung pada objek yang diirikan:
1. Iri hati jika berhubungan dengan uang, ia menuntun pada pencurian
2. Jika itu berhubungan dengan kedudukan, ia akan menuntun kepada ambisi yang jahat