Mengenal diri
Sebenarnya ada sesuatu yang lebih penting dari sekedar mengenal dan menguasai ilmu pengetahuan, yaitu mengenali diri. Seharusnya keluarga dan sekolah difungsikan untuk menghantarkan setiap anak untuk dapat mengenali dirinya. Â Pendidikan formal di sekolah yang diterima murid, jika digambarkan sebagai apa yang bisa dilakukan, dengan mengajarkan berbagi teori dan ilmu pengetahuan. Sedangkan banyak anak yang akhirnya kebingungan saat selesai sekolah atau kuliah, apa yang harus mereka lakukan.
Pada akhirnya, yang sekarang dilakukan adalah para murid diperkenalkan terlebih dahulu kepada ilmu pengetahuan, sedangkan mereka belum kenal siapa diri mereka. Ibaratnya kamu diberikan pengetahuan untuk memakai sebuah laptop, tapi kamu tidak memiliki laptop. Mengapa saya tidak memberikan laptop terlebih dahulu baru mengajari cara menggunakannya? Saat laptop sudah ada, saya akan mengajari ulang kamu, karena saat saya memberi kamu teori, kamu belum terbayang apa saja isi laptop itu.
Membantu seorang anak untuk mengenali dan memahami dirinya terlebih dahulu akan lebih baik, karena pada akhirnya saat seseorang yang nantinya mulai tahu siapa dirinya dan apa potensi atau bidang pekerjaan nya selepas sekolah, orang itu cenderung belajar lagi dari awal, karena sudah lupa dengan pelajarannya di sekolah.
Mengenal sekitar dan saling membantu
Saat kita sudah bisa mengenal diri sendiri, adanya kecenderungan mempunyai pendapat pribadi. Tugas keluarga dan guru di sekolah adalah mencoba untuk memberikan kesempatan setiap anak untuk mengungkapkan pendapat dan mengarahkannya.
Kejelian seorang anak untuk dapat melihat suatu masalah dan persoalan dan menyatakan pendapat untuk menilai menurut pengamatannya, yang harus terus didorong dan diarahkan. Saat seorang anak sudah terlatih untuk jeli melihat permasalahan yang ada di sekitarnya, mereka akan memilki keamampuan dan kemauan untuk peduli dengan kondisi di sekitarnya, yang mungkin saja sedang tak baik-baik saja, dan memerlukan keterlibatan mereka untuk dapat menyelesaikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H