Memang sudah sangat wajar jika seorang lelaki akan menjadi suami dan ayah, namun seorang laki-laki sesuai keinginannya memilih seorang wanita yang dicintainya untuk menjadi istrinya. Peran untuk menjalankan tanggung jawab sebagai seorang presiden merupakan contoh peran sosial yang ketiga. Peran menjadi seorang presiden merupakan contoh peran sosial yang dikerjakan atau diberikan.
Dengan mengenali serta memahami peran sosial yang dimiliki, akan sangat membantu para pemilik peran tersebut. Kebutaan terhadap sesuatu akan sangat  tidak baik, apalagi kebutaan tersebut terkait dengan diri nya sendiri. Saat seseorang tak mengetahui  atau menyadari peran sosial yang dimilikinya, akan mengakibatkan kekacauan, baik dalam kehidupannya sendiri atau pun bagi orang lain. Setidaknya memahami peran ideal yang dimiliki akan sangat membantu saat seseorang memiliki peran sosial yang lain.
Begitu pula saat melihat orang lain. Terkadang kita tak bisa melihat seseorang sebagai 'siapa', namun kita dapat pula melihat peran sosialnya. Sebagai contoh saat melihat seorang komedian yang tak takut terlihat malu dan berlebihan untuk dapat membuat penonton tertawa dan terhibur, di satu sisi komedian hanya suatu profesi seseorang untuk menafkahi keluarganya. Jadi tak adil jika seorang komedian dianggap memalukan bagi bagi keluarga atau menjadi bahan ejekan. Karena di sana ada dua peran berbeda.
Saling memahami pada akhirnya menjadi kunci. Menurut saya tak mungkin untuk membenarkan segala sesuatunya menurut pemandangan kita. Saling memahami dan mengingatkan adalah hal yang perlu ditumbuhkan dan dirawat. Karena setiap manusia saling terhubung dan membutuhkan satu sama lain dengan perannya masing-masing. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H