Mohon tunggu...
Josephine Siagian
Josephine Siagian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Teknologi Pangan

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jamur Bisa Buat Enzim Fibrinolitik?!

19 Juni 2022   15:45 Diperbarui: 19 Juni 2022   16:11 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah kamu tahu tentang enzim fibrinolitik ? Jika belum yuk kita simak informasinya bareng -- bareng. Artikel ini akan mengupas banyak tentang jamur Schizophyllum commune dan streptokinase sebagai enzim fibrinolitik.

Enzim fibrinolitik banyak sekali ditemukan di alam sekitar kita, mulai dari hewan, bakteri hingga jamur sekalipun. Enzim ini memiliki cara kerja yang cukup menarik yaitu mendegradasikan fibrin dan menghambat pembekuan fibrin( Lu dan Chen 2012). Karateristik yang special dari enzim tersebut adalah fibrinolisis, fibrinogenolisis dan dapat mengubah adanya koagulasi dan antikoagulasi sehingga memiliki potensi untuk terapi antitrombotik. 

Fibrinolisis merupakan sebuah sistem yang teriri dari plasmin, serine protease dan diaktifkan oleh proenzim plasminogen yang pada akhirnya akan mendegradasi fibrin menjadi fibrin degradation procuts (FDPs) ( Lu dan Chen 2012). Fibrinogenolisis merupakan keadaan ketika jalan sistem fibrinolitik teraktifkan secara sendiri tanpa adanya aktivasi dari koagulasi (Tareen et al. 2010).  

Sekarang kita masuk kedalam salah satu sumber penghasil enzim fibrinolitik yaitu jamur, jamur yang digunakan merupakan jamur Schizophyllum commune. Nah kita kenalan dulu yuk sama jamur yang satu ini, permisi......boleh kenalan gak nih Schizophyllum commune?

Haloo...aku jamur Schizophyllum commune , aku termasuk kedalam jamur mesofilik dan biasa tumbuh di suhu 25C-37C.  Aku paling suka di sebuah tempat yang lembap , jadi biasanya aku suka tumbuh ketika musim hujan datang menyapa. Jika kita berada di musim panas maka aku tidak suka untuk keluar bertumbuh dan bermain, karena tempatnya menjadi kering bukan lembap. 

Mungkin itu dulu ya teman - teman  aku mau pergi dulu bertemu jamur yang lain .

Jadi jamur Schizophyllum commune memiliki beberapa karateristik yang sungguh mencolok jika kalian melihat gambar di atas. Mulai dari bentuk batang yang menyerupai pohon tumbang , lalu memiliki topi/cap , ber-lamela dan juga bertangkai. Topi atau cap yang dimiliki memiliki warna krem hingga coklat mudah dengan bentuk atas rata, dan bagian bawah mirip seperti jamur tiram. 

Hal yang menarik dari cap jamur adalah dia memiliki bulu - bulu halus yang mengelilingin cap tersebut, dan ujung dari cap akan berbentuk gelombang dan melengkung. Lamela yang dimiliki sudah menjadi satu dengan tangai jamur sendiri. Tinggi dari jamur tersebut juga tidak terlalu tinggi, ketika dipegang akan memberikan tekstur kasar, dikatakan bahwa jamur tidak memiliki bau dan memiliki rasa yang hambar (Nurlita et al. 2021).

Diketahui setelah beberapa penelitian bahwa jamur Schizophyllum commune memiliki kadar karbohidrat yang tinggi dan memiliki kandungan lemak yang rendah dibandingkan dengan beberapa jamur edible lainnya. Tergantung atas lokasi dan lingkungan pertumbuhan Schizophyllum commune maka kandungan proteinnya akan bervariasi. 

Tidak hanya karbohidrat , lemak , ataupun protein tetapi S.commune juga mengandung vitamin. Vitamin -carotene sangat berpengaruh terhadap imun tubuh pertumbuhan dan penglihatan. 

Lalu terdapat vitamin -tocopherol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan mineral yang dimiliki oleh Schizophyllum commune adalah magnesium, zinc, dan kalium. Magnesium berfungsi untuk membantu fungsi dari otot dan saraf pada tubuh, zinc dapat membantu dalam pertumbuhan anak secara fisik, dan kalium yang tinggi membuat jamur Schizophyllum commune sebagai konsumsi yang baik bagi penderita tekanan darah tinggi (Nurlita et al. 2021).

Wah ternyata jamur SC kembali lagi, ada apa ya? Halo -- halo , loh kok aku jadi jamur SC? Ya gak apa -- apa deh biar gampang diinget sama kalian juga heheh... Oh iya aku mau ngasih informasi sama teman -- teman bahwa penelitian tentang aku masih belum banyak dilakukan karena aku kalau bertumbuh butuh tempat yang special dan jarang ditemukan bahkan di Indonesia sekalipun. 

Gimana -- gimana kerenkan kan ? jadi kalian harus merasa terhormat nih  udah kenalan sama aku. Aku lebih susah dicari loh daripada celebritas yang kalian suka itu. Kalau misalkan kita bertemu nih nanti di hutan atau dimana , aku jangan dimakan ya teman -- teman soalnya belum lulus ujian BPOM , jadi aku masih ragu buat dibilang edible. Sekian terima kasih (O3O)b.

Ternyata jamur Schizophyllum commune masih dikit ya yang teliti , bahkan menurut Nurlita et al. (2021) jamur Schizophyllum commune baru terdata sebanyak 30 kali dengan lokasi 17 provinsi yang berbeda di Indonesia. Untuk penmanfaatan jamur Schizophyllum commune baru ditemukan hanya sebatas sebagai pangan dan obat tradisional, jika jamur ini dibuat menjadi sayur maka akan memberikan rasa yang enak. 

Masyarakat lokal Kalimantan bahkan menemukan cara untuk menggunakan jamur terseut sebagai obat pusing dan batuk. Sejauh ini yang sedang banyak dilakukan penelitian adalah manfaat jamur Schizophyllum commune sebagai penghambatan pertumbuhan kanker, Hal tersebut dikarenakan adanya senyawa bioaktif yang bisa membantu pengambatan seperti HeLa, schizocommunin, dan Chitlin-glucan complex (CGC). 

Perkembangan lain adalah fungsi nya sebagai antitumor yang masih diteliti karena memiliki kandungan exopolysaccharide (EPS). Pembudayaan jamur Schizophyllum commune dapat dilakukan pada pH 5,5 dengan suhu optimum 25C, dan menggunakan penambahan karbon mannitol dan glukosa. Vitamin yang dapat membantu pertumbuhan adalah Riboflavin dan pyridoxine (Nurlita et al. 2021).

Okay udah panjang -- panjang kenalan sama jamurnya sekarang kita balik ke fokus kita yaitu enzim fibrinolitik. Apakah didalam jamur hanya ada satu enzim fbrinolitik saja? tentu tidak masing -- masing jamur memiliki enzim yang berbeda namun untuk jamur Schizophyllum commune , aku memberitahukan tentang streptokinase.

Streptokinase sendiri merupakan sebuah protein terdiri dari sebanyak 414 residu asam amino. Dapat bekerja optimum pada pH 7,5 dan isoelektrik 4,7. Mekanisme dari streptokinase adalah dengan mengaktifkan plasminogen yang ada pada darah menjadi plasmin. Plasmin seperti yang sudah dibahas diatas, memiliki kegunaan untuk menghancurkan fibrin dan dapat menggumpalkan darah ( Hutapea dan Rostinawati 2019).

Seperti itu lah enzim fibrinolitik yang dimiliki oleh jamur , namun apakah kalian tidak penasaran jika sampel -- sampel jamur di luar sana memiliki enzim fibrinolitik juga? Supaya kalian tidak penasaran , aku akan memberikan mekanisme cara untuk mengtahui nya.

Cara kerja ( Khimak dan Sulistyani 2018):

1) Isolasi sampel terlebih dahulu , lakukan serial dilution untuk mendapat isolasi tunggal dan inokulasi kedalam medium PDA (potato dextrose agar).

2) Seleksi Isolat proteolitik dengan menggunakan SMA ( Skim milk agar), lihat pertumbuhan zona bening disekitar koloni. Bandingkan antara diameter dari zona dengan besar koloni itu sendiri.

3) Seleksi isolate fibrinolitik dengan menggunakan medium fibrin agar plate , gunakan 03 g fibrin dengan 1,7 g agarosa yang dilarutkan dalam 100 ml buffer asam borat pH 7,8. Lakukan pengamatan atas zona bening disekitar koloni.

4) Identifikasi kapang Fibrinolitik, dapat menggunakan maskrokopis ataupun mikroskopis.  

 

Sekian dari aku dan juga jamur Schizophyllum commune , semoga dengan ini kalian bisa lebih mengerti tentang enzim fibrionolitik dan memahami tentang jamur Schizophyllum commune. Jika ingin lebih lanjut mengerti dapat melihat daftar Pustaka yang sudah dicantumkan di bawah artikel ini, terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Hutapea EE dan Rostinawati T. 2019. Review artikel: produksi enzim streptokinase dengan teknologi dna rekombinan. Farmaka. 17(2) : 351-357.

Lu CL dan Chen SN. 2012. Fibrinolytics enzymes from medicinal mushrooms . Vienna( AU): Intechopen

Khikmah N dan Sulistyani N. 2018. Kapang dengan aktivitas fibrinolitik yang siisolasi dari tanah rumah potong hewan. Jurnal BIOSAINS. 4(3) : 120-123.

Nurlita AI, Putra IP, Ikhsan M. 2021. Catatan pemanfaatan Schizophyllum commune di kampung udapi hilir, papua barat. Integrated Lab Journal. 9(1) : 18-28.

Tareen B, Kaufman J, Shah O, Taneja SS. 2010. Chapter 4- hematologic complications. ELSEVIER. 31-44.

A A A A A A A A A A A A A A A A  A A A A A A A A A A A A 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun