Mohon tunggu...
Carlos Hemas
Carlos Hemas Mohon Tunggu... Operator - Hidup yang penuh dengan teka-teki

Moluccas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Balik Jendela Rumah

5 Februari 2022   03:44 Diperbarui: 5 Februari 2022   03:46 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untukmu yang Selalu Demam kala Hujan 

Senja itu langit Ambon 

memendam muram Di sudut-sudut temaram, 

sebentar lagi malam 

Aku tak peduli pada basah yang membuat jari-jari ini keriput

Sesekali aku mengintip dibawah rinai pada senyummu yang lembut Aku menari, 

melompat-lompat di atas rerumputan 

Kau melihatku dan tawamu pecah di atas ranjang 

Kulambaikan tangan ke arah kaca tembus pandang 

Menyapamu yang demam penuh harap kesembuhan 

Selimut itu tersibak dengan kaki-kakimu yang melangkah mendekat 

Lalu kau berhenti tepat di depan jendela Menghembuskan napas, 

membuat embun di permukaannya "Tunggu aku sehat sampai aku bisa menahanmu di dalam rumah, Sayangku." 

Aku mengeja satu kalimat yang hangat. 

Aku berlari lalu menubrukmu di dalam kamar 

Sembunyikan tubuh kuyupku pada dekapan tangan-tangan kekar 

Teruslah bersama sampai maut datang menunaikan tugasnya 

Inginku selamanya membalut hujan dalam tetes-tetes kenangan.

Maluku, 05-02-2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun