Mereka yang berdaya: memiliki soft skill baik, kemampuan entrepereneurship yang baik, kapasitas diri yang pembelajar, akan tetap bisa sukses di pekerjaan walaupun tanpa gelar.
Bukan berarti nggak boleh sekolah sampe tinggi ya, hanya, harus tetap dilengkapi dengan skill-skill praktikal di kehidupan nyata
Seperti ungkapan Aristoteles, hidup yang tidak direfleksikan tidak layak di hidupi. Atau sebaliknya berpendidikan tinggi bukan seharusnya membanggakan ijazah, tetapi sesngguhnya keterampilan dan kompetensi diri yang perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari.
Kompetensi merupakan kekuatan. Kata kompetensi merupakan serapan dari bahasa Latin, yaitu cum, bersama; dan potere dari bahasa Italia yang artinya kekuatan.
Kompetensi diri berarti kita berjalan bersama kekuatan yang dimiliki didalam diri kita untuk mengembang proses belajar memperoleh ilmu pengetahuan.
Bertangungjawablah terhadap ilmu pengetahuan yang telah dimiliki selama proses belajar di perguruan tinggi. Sebab tidak mudah orang bersekolah yang sungguh-sungguh mengembangkan ilmunya tanpa meluangkan waktu untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan untuk menujang karya nyata.
Beranilah untuk mengatakan setiap waktu dalam relungan hati kecilmu. “Aku siap mempertangung jawabkan ilmu yang kumliki untuk orang banyak”.
Janganlah cepat puas dengan apa yang dimiliki saat ini. Bersiaplah dirimu untuk belajar hal baru sebagai bentuk pengembangan terhadap keterampilan baru untuk menunjang karirmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H