Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Pornpawee Chochuwong Tumbangkan 2 Eks Peringkat Satu Dunia, Apa Kabar Tunggal Putri Indonesia?

28 Januari 2021   18:30 Diperbarui: 29 Januari 2021   09:48 2411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : bwfbadminton.com

Turnamen HSBC BWF World Tour Finals 2020 baru memasuki hari kedua, namun tontonan menarik telah tersaji sejak hari pertama digelar. Selain kehadiran 5 pemain tanah air, sejumlah pemain muda dunia juga turut menarik perhatian pecinta bulutangkis.

Salah satu pemain yang mencuri perhatian para Badminton Lover adalah Pornpawee Chochuwong, pemain tunggal putri asal Thailand. Usianya baru menginjak 23 tahun pada 22 Januari lalu, namun ia telah tampil di World Tour Finals yang hanya diisi oleh 8 pemain terbaik dunia di setiap sektor.

Pornpawee saat ini menduduki peringkat 13 dunia sektor tunggal putri. Dia sebenarnya adalah pemain lapis dua tunggal putri Thailand, karena masih ada dua seniornya yang berada di peringkat lebih tinggi yaitu Ratchanok Intanon yang berperingkat 5 dunia, dan Busanan Ongbamrungpham yang berperingkat 12 dunia.

Di awal tahun 2020 lalu, Porpawee sempat membuat kejutan dengan menjadi juara di Barcelona Spain Masters 2020, tunamen BWF World Tour Super 300. Dan menariknya, ia mengalahkan seorang Carolina Marin di babak final, pemain andalan Spanyol yang berhasil menjadi juara dua kali secara beruntun di Thailand baru-baru ini.

Di turnamen Yonex All England 2020, turnamen terakhir yang diikutinya sebelum vakum karena pandemi covid-19, Pornpawee berhasil melaju hingga babak 8 besar setelah dikalahkan Tai Tzu Ying. Namun sebelumnya, ia berhasil mengalahkan dua tunggal putri China secara beruntun yaitu Han Yue dan He Bing Jao.

Di turnamen HSBC BWF World Tour Finals 2020 yang sedang berlangsung di negaranya saat ini, kejutan Pornpawee tidak hanya soal penampilannya di ajang BWF World Tour pamuncak tersebut bersama pemain-pemain papan atas, tapi ia telah berhasil menumbangkan 2 pemain tunggal putri yang berperingkat jauh di atasnya.

Sebagaimana diketahui, Pornpawee Chochuwong berada di grup B sektor tunggal putri, yang bisa disebut sebagai grup neraka. Di grup tersebut, Pornawee dikepung oleh 3 pemain elite dunia yang kerap bersaing di level teratas.

Selain Porpawee, di grup B bercokol Tai Tzu Ying, pemain Taiwan yang saat ini berperingkat 1 dunia. Lalu ada seniornya dan pemain lapis utama tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon yang juga pernah menapaki peringkat 1 dunia. Serta Pusarla Venkata Sindhu, yang saat ini berperingkat 7 dunia, pernah menjadi juara dunia 2019 dan merupakan peraih medali perak Olimpiade Rio De Janeiro.

Berada di grup neraka tak lantas membuat nyali Pornpawee ciut. Di putaran grup, ia berhasil memetik dua kemenangan beruntun yang membuatnya sementara kokoh di posisi puncak grup B dan memastikan diri melenggang manis ke babak semifinal World Tour Finals.

Di laga pertama saat melawan Ratchanok Intanon, Rabu (27/1/2021) lalu, ia berhasil menang dalam rubber set dengan skor akhir 15-21, 21-11 dan 21-18. Pada laga kedua, Kamis (28/1/2021), Pornnpawee bahkan berhasil menang 2 game langsung atas Tai Tzu Ying dengan skor 21-17 dan 21-11. Penampilan yang patut diapresiasi.

Pornpawee masih menyisakan 1 laga kontra PV Sindhu yang di atas kertas tak akan memengaruhi tiketnya menuju babak semifinal. Apapun hasil yang dicapainya ketika berhadapan dengan PV Sindhu, Pornpawee minimal akan menjadi runner up grup B. Namun jika Pornpawee berhasil menang atas Shindu, maka akan makin mengokohkan posisinya di puncak klasmen grup B.

Kemenangan 2 kali beruntun melawan Ratchanok Intanon dan Tai Tzu Ying pasti akan menjadi modal dan membuatnya makin percaya diri ketika berhadapan dengan PV Sindhu. Apalagi pasca ditinggalkan pelatihnya, permainan PV Shindu terlihat tak sebaik sebelumnya.

Satu tiket menuju semifinal tunggal putri akan diperebutkan antara Ratchanok Intanon dan Tai Tzu Ying. Siapapun pemenang di antara keduanya dalam laga nanti, akan mendampingi Pornpawee sebagai wakil grup B di babak semifinal.

Kemungkinan besar, 2 wakil grup A yang akan melaju ke babak semifinal adalah Carolina Marin dan An Se Young, tunggal putri berusia muda asal Korea Selatan. Keduanya akan saling berhadapan di laga pamungkas untuk memastikan diri sebagai juara grup A, Jumat.

Pada pelaksanaan World Tour Finals di tahun-tahun sebelumnya, 4 pemain terbaik dari fase grup akan berlaga di partai semifinal. Biasanya, dua pemain runner up dari grup A dan grup B akan diundi untuk menantang masing-masing juara grup.

Ambisi Pornpawee untuk terus melaju dan memenangkan gelar juara World Tour Finals tentu saja tidak sekadar isapan jempol. Jika terus konsisten dengan bermain baik, bukan tidak mungkin Pornpawee akan mempersembahkan gelar prestisius tunggal putri bagi Thailand jika berhasil mengadang Carolina Marin dan An Se Young.

Thailand memang cukup istimewa di sektor tunggal putri dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia. Konsistensi negara gajah putih itu untuk melahirkan pemain tunggal putri berbakat perlu diapresiasi. 

Lantas apa kabar tunggal putri Indonesia? Sepertinya Badminton Lover tanah air sudah sangat rindu mengharapkan pemain tunggal putri Indonesia bersaing di level atas bulutangkis dunia. 

Padahal, jika bicara sektor tunggal putri di mana kita pernah punya nama besar seperti Susi Susanti, Indonesia jauh lebih dulu memiliki pemain-pemain besar dibandingkan Thailand. Apalagi kita punya Gregoria Mariska Tunjung yang beberapa tahun lalu berhasil menjadi juara dunia sektor tunggal putri di level junior.

Namun kini apa hendak dikata, tampaknya permainan Gregoria dan tunggal-tunggal putri kita belum berkembang dengan baik dan bersaing di level atas. Harus diakui bahwa tunggal-tunggal putri asal Thailand jauh lebih berkembang dibandingkan tunggal-tunggal putri tanah air.

Semoga kejutan yang dihadirkan Pornpawee di World Tour Finals kali ini, serta konsistensi Thailand melahirkan pemain-pemain tunggal putri kelas dunia, menjadi motivasi kuat bagi tim tunggal putri Indonesia untuk menunjukkan kelasnya di level dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun