"Beberapa waktu lalu, saat kita sedang menghadapi pemburu liar, aku melihatmu menyembunyikan kepalamu ke dalam pasir dan tidak segera berlari kencang bersamaku. Bukankah yang engkau lakukan itu akan membahayakan dirimu jika si pemburu segera datang mendekat?", tanya Uus kepada Uun.
"Begitulah caraku mendeteksi arah dan jarak si pemburu. Dengan membenamkan kepala ke dalam pasir, aku dapat mendeteksi bahaya lebih tepat melalui gelombang suara yang merambat di pasir sehingga aku tahu ke arah mana aku harus berlari", jawab Uun.
"Oh begitu. Masing-masing kita memang telah diberikan keunikan masing-masing oleh sang pencipta ya, Un. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita bisa bertahan hidup dan terhindar dari bahaya yang mengancam", tambah Uus.
Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar langkah kaki para pemburu. Dengan cekatan, mata Rusa tertuju pada arah sumber bahaya itu.
"Lari Un!", teriak Uus mengajak sahabatnya menghindar arah datangnya bahaya. Dengan kakinya yang lincah, Uus si rusa berlari sekencang-kencangnya menjauh dari para pemburu liar.
Mendengar teriakan Uus sahabatnya, Uun segera bermanuver dengan membenamkan kepalanya ke dalam pasir. Setelah beberapa detik, ia dapat mendeteksi arah dan jarak sumber bahaya dan segera berlari dengan kecepatan tinggi menyusul Uus sahabatnya.
Demikianlah kedua sabahat itu selalu aman, bisa menghindari bahaya dengan caranya masing-masing. Mereka tahu benar apa kelebihan dan kekurangannya, dan tahu bagaimana menyikapinya untuk tetap bertahan dan terus hidup bersama berdampingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H