Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Burung Unta yang Membenamkan Kepalanya

7 Januari 2021   23:19 Diperbarui: 7 Januari 2021   23:24 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/blimfili.com 

"Beberapa waktu lalu, saat kita sedang menghadapi pemburu liar, aku melihatmu menyembunyikan kepalamu ke dalam pasir dan tidak segera berlari kencang bersamaku. Bukankah yang engkau lakukan itu akan membahayakan dirimu jika si pemburu segera datang mendekat?", tanya Uus kepada Uun.

"Begitulah caraku mendeteksi arah dan jarak si pemburu. Dengan membenamkan kepala ke dalam pasir, aku dapat mendeteksi bahaya lebih tepat melalui gelombang suara yang merambat di pasir sehingga aku tahu ke arah mana aku harus berlari", jawab Uun.

"Oh begitu. Masing-masing kita memang telah diberikan keunikan masing-masing oleh sang pencipta ya, Un. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita bisa bertahan hidup dan terhindar dari bahaya yang mengancam", tambah Uus.

Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar langkah kaki para pemburu. Dengan cekatan, mata Rusa tertuju pada arah sumber bahaya itu.

"Lari Un!", teriak Uus mengajak sahabatnya menghindar arah datangnya bahaya. Dengan kakinya yang lincah, Uus si rusa berlari sekencang-kencangnya menjauh dari para pemburu liar.

Mendengar teriakan Uus sahabatnya, Uun segera bermanuver dengan membenamkan kepalanya ke dalam pasir. Setelah beberapa detik, ia dapat mendeteksi arah dan jarak sumber bahaya dan segera berlari dengan kecepatan tinggi menyusul Uus sahabatnya.

Demikianlah kedua sabahat itu selalu aman, bisa menghindari bahaya dengan caranya masing-masing. Mereka tahu benar apa kelebihan dan kekurangannya, dan tahu bagaimana menyikapinya untuk tetap bertahan dan terus hidup bersama berdampingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun