Bagi seorang dokter ASN, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini, banyak orang-orang menantikan uluran tangan dingin mereka yang memberikan kesembuhan. Meskipun situasi sangat berat dan melelahkan, namun semangat melayani semua pasien tidak boleh surut.
Bagi seorang pegawai di bagian birokrasi, tugas utamanya adalah memberikan pelayanan seoptimal mungkin tanpa iming-iming imbalan uang atau hadiah apapun dari orang-orang yang dilayani. Jangan pernah memberikan pelayanan yang berbeda hanya karena seseorang memberikan sesuatu sementara yang lain tidak.
Bagi pegawai di level pengambil kebijakan, tugas dan tanggung jawabnya adalah berkontribusi dalam memberikan ide-ide yang membangun. Jangan merasa puas dengan apa yang sudah dicapai, tetapi terus berupaya memberikan gagasan baru demi kemajuan bersama, termasuk upaya-upaya strategis menangani pandemi covid-19 saat ini.
Salah satu image buruk yang ada pada masyarakat soal kinerja ASN adalah kurang profesional dan senang menerima suap. Seharusnya sebagai ASN, kita malu dengan pandangan ini, apalagi dengan melakukan ini berarti kita telah melanggar sumpah jabatan yang telah kita angkat.
Sangat sering kita mengkotak-kotakkan antara kehidupan spiritual dan kehidupan sehari-hari. Kita bisa sangat taat menjalankan segala bentuk ritual kegiatan keagamaan tetapi disisi lain kita bermain-main dengan dosa saat bekerja sebagai seorang pegawai.
Sudah saatnya sebagai bagian dari Korpri, kita menjunjung tinggi nilai-nilai integritas sebagai seorang ASN. Setiap perkataan dan pandangan kita harus selaras dengan perbuatan yang dilakukan. Bukan sebaliknya, dari luar tampak 'saleh', tetapi sebenarnya kita senang mangkir kerja dan melakukan korupsi.
Mari bersama berbenah diri, mewujudkan kinerja yang lebih efisien, produktif dan melayani menuju pemerintahan kelas dunia. Dan untuk mencapai itu, harus dimulai oleh semua ASN dari berbagai level dan bagian.
Kata kerja terakhir juga tidak boleh diabaikan, seorang anggota Korpri seharusnya bertugas dan bertanggung jawab mempersatukan bangsa. Bukan sebaliknya turut menebar kebencian sehingga menyulut perpecahan.
Dedikasi dan bentuk pelayanan seorang ASN, tidak boleh pilih kasih kepada masyarakat. Jangan sampai kepada golongan tertentu begitu terlihat melayani, tetapi pada kelompok atau orang tertentu ogah-ogahan. Terutama kepada seseorang atau kelompok tertentu yang berbeda label dengan kita, baik suku maupun agama.
Sebagai seorang abdi negara, kita bukan diangkat untuk hanya melayani golongan tertentu saja, tetapi semua masyarakat tanpa terkecuali. Dalam bekerja, setiap orang yang kita layani berhak untuk mendapatkan layanan terbaik.
Termasuk soal politik, saya sangat tidak setuju jika seorang ASN terlibat dalam politik praktis. Jika memang ingin berkontribusi pada bidang politik, maka sebaiknya mengundurkan diri dari seorang ASN dan berpindah menjadi seorang politikus.