Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aksi Teror Sigi: Bukti Iman Itu "Merangkul Bukan Memukul"

28 November 2020   17:51 Diperbarui: 28 November 2020   21:31 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita berharap, kejadian ini tidak kembali terjadi. Sesuai janji Panglima TNI yang sempat viral beberapa waktu lalu, menyikapi kelompok pengganggu NKRI, seharusnya kali ini TNI membuktikan diri dengan menghadapi DPO teroris hingga tuntas.

Lalu, bagaimana sikap kita atas kejadian ini? Pada dasarnya, tujuan aksi teroris apa pun modusnya adalah menebar ancaman dan menimbulkan ketakutan. Karena itu, menyikapi kejadian ini kita harus tetap tenang, tidak larut dalam ketakutan yang berlebihan.

Dalam hal ini, sebagai masyarakat kita harus bersatu, saling bantu dan saling jaga. Terkadang bentuk bantuan yang paling diperlukan hanyalah dukungan moral terhadap warga yang mengalami. Jangan sampai justru memberikan tanggapan yang makin menyulut persoalan baru.

Apalagi kejadian ini terjadi di saat kita masih berjuang melawan pandemi covid-19. Sikap empati dan rasa kesatuan dalam NKRI perlu terus kita jaga dengan baik.

Saya percaya, kelompok teroris apapun juga bukan lah mencerminkan ajaran agama tertentu. Setiap agama pasti mengajarkan kedamaian. Karena itu jangan sampai terprovokasi soal konflik agama dengan kejadian ini.

Jika pun secara terang-terangan ada kelompok tertentu yang membawa bendera agama saat melakukan teror, anggaplah mereka tidak mengenal ajaran agama dengan benar. Karena agama sejatinya adalah refleksi bagaimana cinta Tuhan pada semua manusia, yang tidak membedakan berkah "hujan" dan "udara" hanya pada kelompok tertentu saja.

Selanjutnya adalah tugas kita bersama terus memerangi tindakan teror yang mengatasnamakan apa pun juga. Kita tentu tidak berharap, tindakan teroris tumbuh subur dengan munculnya benih-benih baru dari generasi muda kita saat ini.

Setiap keluarga-keluarga harus menanamkan nilai anti kekerasan pada anak-anak. Setiap perbedaan bukan untuk "memukul" tetapi untuk "merangkul". Justru dengan "merangkul" ini lah, iman kita kepada Tuhan menjadi bukti aksi nyata bagi sesama seperti pesan Ketum MUI, Miftachul Akhyar baru-baru ini.

"Merangkul bukan memukul,

menyayangi bukan menyaingi,

memdidik bukan membidik,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun