Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Biden Effect, Uptrend IHSG dan Penguatan Nilai Rupiah

9 November 2020   20:57 Diperbarui: 9 November 2020   21:31 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Senin (9/11/2020) ditutup menguat 0,38% atau naik 20,476 poin. Nilai total transaksi di bursa saham domestik hari ini mencapai Rp 13,73 triliun.

Penguatan ini menyusul kenaikan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Pada Jum'at (6/11/2020), IHSG berhasil naik 1,43% ke 5.335,529 dengan nilai total transaksi di bursa saham domestik mencapai Rp 10,49 triliun.

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB hari ini, IHSG langsung dibuka pada level 5.371,97. Setelah 5 menit dibuka, IHS menguat ke level perdagangan tertinggi ke 5.380,86 dan selanjutnya sebelum penutupan sesi satu melemah ke zona koreksi hingga menyentuh 5.329,98.

Namun kemudian, sebelum penutupan pada 15.00 WIB, IHSG bangkit dan finish di zona hijau pada level 5.356,005. Semoga ini menjadi awal IHSG kembali uptrend.

Beberapa saham bergerak cukup interaktif hari ini. Saham Aneka Tambang Tbk (ANTM) menunjukkan saham dengan volume perdagangan tertinggi mencapai 846,3 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp 1,01 triliun.

Di bawah ANTM, menyusul saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada posisi kedua dan ketiga dengan catatan volume perdagangan masing-masing 25,74 juta dan 20,81 juta lembar saham.

Tiga saham bluechip dari sektor perbankan lainnya juga menunjukkan saham terinteraktif berikutnya. BBCA, BBNI dan BMRI mencatat nilai perdagangan masing-masing Rp 519,9 miliar, Rp 423,4 miliar dan Rp 376,8 miliar.

Dalam 3 hari perdagangan berturut-turut terakhir ini, IHSG terlihat bergairah untuk bangkit. Sejak kabar kemenangan Joe Biden atas Donald Trump pada Pemilu AS mulai beredar kamis lalu (5/11/2020), IHSG telah naik dengan sangat meyakinkan hingga 3,04% di level 5.260,326.

Banyak pakar analisa pasar modal memperkirakan, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 akan menguntungkan pasar di negara-negara berkembang. Termasuk salah satunya pasar modal di Indonesia yang ditunjukkan dengan pergerakan positif IHSG hari ini.

Bagaimana catatan transaksi investor asing terkait kenaikan IHSG?

Dalam 3 hari perdagangan terakhir ini, investor asing terlihat memborong beberapa ases ekuitas dalam negeri. Saham BBRI misalnya, asing melakukan pembelian di atas 1 juta lembar masing-masing 1,49 juta, 1,53 juta dan 1,02 juta lembar saham.

Investor asing juga terlihat mulai melakukan akumulasi pada saham ANTM. Dalam 3 hari perdagangan terakhir ini, asing melakukan net buy dengan volume 404,3 ribu, 64,5 ribu dan 139,4 lembar saham.

Saham TLKM juga terlihat diakumulasi dalam jumlah cukup besar oleh investor asing dalam 3 hari perdagangan ini. Catatan net buy asing dalam 3 hari ini pada saham TLKM masing-masing dengan volume mencapai 141,1 ribu, 317,2 ribu dan 544,4 ribu lembar saham.

Bagaimana dengan nilai tukar rupiah?

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot dalam tiga hari ini juga menunjukkan penguatan. Akhir pekan lalu (6/11/2020), rupiah ditutup pada level Rp 14.195 per dollar AS di pasar spot. Dengan catatan ini, rupiah telah menguat 1,29% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pada hari kamis (5/11/2020), rupiah juga telah menguat 1,35% pada level Rp 14.388 per dollar AS. Dalam sepekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami penguatan di perdagangan pasar spot nyaris hingga 3%.

Hari ini (9/11/2020) nilai tukar rupiah ditutup kembali menguat 2,26% pada level Rp 14.055 per dollar AS. Para analis pasar mengatakan, penguatan rupiah yang cukup besar hari ini terdorong sentimen Biden Effect yang disambut positif oleh pasar.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melalui kompas.com menyatakan "Kemenangan Biden terlihat disambut positif. Indeks saham Asia terlihat menguat, indeks dollar AS terlihat tertekan, dan nilai tukar emerging market terlihat menguat terhadap dollar AS".

Pasar menilai kebijakan Presiden AS terpilih itu akan lebih ramah terhadap negara-negara lainnya dibandingkan pendahulunya. Hal ini bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Semoga dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden pada Pemilu AS kali ini, membawa angin segar pada sektor ekonomi dan keuangan di Indonesia.

[1] [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun