Dalam 3 hari perdagangan terakhir ini, investor asing terlihat memborong beberapa ases ekuitas dalam negeri. Saham BBRI misalnya, asing melakukan pembelian di atas 1 juta lembar masing-masing 1,49 juta, 1,53 juta dan 1,02 juta lembar saham.
Investor asing juga terlihat mulai melakukan akumulasi pada saham ANTM. Dalam 3 hari perdagangan terakhir ini, asing melakukan net buy dengan volume 404,3 ribu, 64,5 ribu dan 139,4 lembar saham.
Saham TLKM juga terlihat diakumulasi dalam jumlah cukup besar oleh investor asing dalam 3 hari perdagangan ini. Catatan net buy asing dalam 3 hari ini pada saham TLKM masing-masing dengan volume mencapai 141,1 ribu, 317,2 ribu dan 544,4 ribu lembar saham.
Bagaimana dengan nilai tukar rupiah?
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot dalam tiga hari ini juga menunjukkan penguatan. Akhir pekan lalu (6/11/2020), rupiah ditutup pada level Rp 14.195 per dollar AS di pasar spot. Dengan catatan ini, rupiah telah menguat 1,29% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Pada hari kamis (5/11/2020), rupiah juga telah menguat 1,35% pada level Rp 14.388 per dollar AS. Dalam sepekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami penguatan di perdagangan pasar spot nyaris hingga 3%.
Hari ini (9/11/2020) nilai tukar rupiah ditutup kembali menguat 2,26% pada level Rp 14.055 per dollar AS. Para analis pasar mengatakan, penguatan rupiah yang cukup besar hari ini terdorong sentimen Biden Effect yang disambut positif oleh pasar.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melalui kompas.com menyatakan "Kemenangan Biden terlihat disambut positif. Indeks saham Asia terlihat menguat, indeks dollar AS terlihat tertekan, dan nilai tukar emerging market terlihat menguat terhadap dollar AS".
Pasar menilai kebijakan Presiden AS terpilih itu akan lebih ramah terhadap negara-negara lainnya dibandingkan pendahulunya. Hal ini bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.
Semoga dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden pada Pemilu AS kali ini, membawa angin segar pada sektor ekonomi dan keuangan di Indonesia.