Selanjutnya dari IPK ini dikembangkan lagi tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa serta cakupan materi pembelajaran dan rincian kegiatan pembelajaran. Dokumen yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran selanjutnya disebut Silabus.
Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah, RPP atau Lesson Plan yang menarik dan menyenangkan dapat disusun mengacu pada silabus dengan memperhatikan 7 prinsip berikut.
#1 Memperhatikan perbedaan individual peserta didik
Setiap guru harus memahami bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik yang tidak sama seperti kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
Karakteristik peserta didik menjadi acuan bagaimana merancang pembelajaran selain tujuan pembelajaran dan karakteristik bidang studi itu sendiri. Banyak model rancangan pembelajaran menempatkan analisis karakteristik peserta didik sebagai langkah awal yang sangat penting.
#2 Prinsip keterlibatan peserta didik
Keterlibatan peserta didik dalam setiap aktifitas pembelajaran merupakan tujuan dari proses pembelajaran itu sendiri. Keterlibatan ini tidak hanya bicara soal kehadiran fisik, tetapi juga keterlibatan mental dan emosi dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan pembelajaran.
Keterlibatan peserta didik akan menumbuhkan rasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap rancangan, proses, dan hasil pembelajaran. Dengan kata lain, bagaimana rancangan pembelajaran disusun akan membentuk sejauh mana peserta didik dapat berkembang secara mandiri.
Proses pembelajaran yang baik akan mengupayakan semaksimal mungkin kesempatan peserta didik untuk aktif mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Semakin tinggi keterlibatan peserta didik dalam belajar maka pengetahuan yang terbentuk akan semakin mudah menetap dalam ingatan jangka panjang.
Sebagai guru kita perlu mengembangkan rancangan pembelajaran yang mendorong siswa learning by doing. Proses pembelajaran yang sekedar mengingat fakta-fakta tanpa ada keterlibatan fisik maupun mental sudah tidak lagi relevan dengan zaman yang ada.
Hal ini sejalan dengan pembelajaran neuroscience yang menekankan bahwa pengalaman langsung merupakan hal penting untuk membantu memindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dan sekaligus merangsang terjadinya perkembangan intelektual.
#4 Pengembangan budaya literasi
Literasi dasar baca tulis harus dapat diintergrasikan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini penting untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
Menurut hasil survei, tingkat literasi Indonesia menempati ranking-rangking terakhir dari sejumlah negara. Karena itu peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan mengembangkan budaya literasi dalam iklim pendidikan kita.