Yang perlu diingat, dalam kondisi normal, jumlah tarikan nafas seseorang di bawah 24 dalam 1 menit. Jika tarikan nafas sudah di atas 30 per menit, ini sudah masuk kategori sesak nafas dan harus ditolong dengan oksigen.
Hal ini terjadi pada Bapak saya yang terinfeksi Covid-19 setelah mengalami demam kurang lebih 7 hari.
Bapak saya tidak bisa membedakan sudah tergolong sesak nafas atau tidak. Namun lewat bantuan Dokter Tim Task Force Perkantas, mereka mengedukasi kami bahwa tarikan nafas orang normal seharusnya di bawah 24 tarikan nafas per menit.
Waktu itu, kami lakukan pengecekan nafas bapak secara manual, ternyata setelah dihitung nafasnya sudah di atas 30 tarikan nafas semenit. Para dokter Task Force Perkantas lantas menyuruh kami untuk mengusahakan tabung oksigen lengkap seketika itu juga untuk membantu bapak bernafas.
#4 Segera Cari Pertolongan Medis dengan Membawa Ke Rumah Sakit
Kondisi nafas bapak yang sudah tergolong sesak, mengharuskan kami segera membawa bapak ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan. Usahakan untuk segera menuju ke RS Rujukan Covid-19 yang dilengkapi fasilitas Ventilator yang memadai.
Yang perlu diingat, anggota keluarga yang mendampingi ke RS haruslah yang bukan dengan kategori orang beresiko tinggi seperti lansia atau orang dengan penyakit penyerta. Selama menuju ke RS, masker harus tetap digunakan dengan disiplin serta tetap harus jaga jarak.
Tabung oksigen juga sebaiknya dibawa, untuk menjaga kesulitan pernafasan saat di jalan menuju RS. Jika sulit membawa tabung oksigen berukuran besar, bisa dengan membawa tabung oksigen yang portabel.
#5 Percayakan Perawatan Sepenuhnya pada Rumah Sakit
Jika pasien telah diserahkan untuk dirawat di Rumah Sakit, maka tugas keluarga adalah mempercayakan sepenuhnya perawatan medis ke tim medis yang menangani.
Ini penting dilakukan agar para medis dapat mengusahakan tindakan medis yang optimal. Lagi pula, sebagai orang awam tentu saja kita tidak tahu persis tindakan terbaik apa yang harusnya diberikan pada pasien.