Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

"Covidiot" dan Isu Over Capacity Rumah Sakit Covid-19

4 September 2020   10:35 Diperbarui: 12 Januari 2021   13:56 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disebutkan bahwa total tempat tidur Rumah Sakit di seluruh Indonesia untuk pasien Covid-19 per 22 Agustus 2020 adalah 40.553. Pada saat itu, jumlah pasien Covid-19 yang diisolasi di RS secara nasional adalah 16,642 orang atau setara 41% yang kemudian disebut sebagai Occupancy Rate.

Selanjutnya disimpulkan, jika lonjakan positif Covid-19 terus berlanjut, dan meskipun penambahan jumlah tempat tidur dilakukan, ternyata tidak akan cukup untuk menahan Occupancy Rate 41%. Diperkirakan dalam dua bulan ke depan Rumah Sakit di Indonesia tidak akan lagi bisa menampung pasien Covid-19.

Di beberapa Provinsi, Occupancy Rate daerah sudah melampai Occupancy Rate nasional seperti di DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Sumatera Utara. Bahkan di Papua, kelebihan kapasitas telah terjadi dengan tingkat Occupancy Rate mencapai 107,6%.

Kasus over capacity RS dikabarkan telah terjadi di India. Karena keterbatasan tempat tidur RS untuk merawat pasien Covid-19 di sana, pihak RS mulai membuat tempat tidur RS dari kardus.

Tentu saja kita tidak berharap kasus seperti ini juga terjadi di Indonesia. Namun jika dalam dua bulan ke depan, lonjakan-lonjakan kasus positif Covid-19 terus terjadi, bukan tidak mungkin kasus di India juga terjadi di Indonesia.

Terus meningkatnya angka penularan Covid-19 yang terjadi, menunjukkan bahwa penerapan pola hidup baru di tengah masyarakat belum dilakukan sepenuhnya. Masyarakat masih banyak yang enggan menggunakan masker dan menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah.

Belakangan muncul istilah baru "Covidiod", yang merujuk pada orang-orang yang dengan secara sengaja mengabaikan protokol new normal karena menganggap bahwa virus corona hanya hoax atau bualan semata.

Mereka ini dengan sengaja tidak menggunakan masker dan melakukan social distancing. Beberapa malah aktif melakukan provokasi pada banyak orang dengan mengaitkannya pada isu politik atau bisnis rumah sakit.

Atau jika meyakini bahwa virus ini ada, mereka yang disebut "Covidiot" ini merasa diri kebal dan menganggap infeksi Covid-19 tidak semenakutkan seperti yang diberitakan oleh media.

Meskipun menyadari faktor resiko terinfeksi, orang-orang seperti ini menganggap dapat sembuh dengan sendirinya tanpa harus mengalami perawatan medis di Rumah Sakit.

Dan yang paling parah adalah beberapa yang terkesan melawan dan menunjukkan sikap egois. Merasa kebebasannya selama PSBB dikekang lalu ketika pelonggaran terjadi, merasa bebas melakukan apapun tanpa menghiraukan lagi protokol kesehatan yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun