Wow, hari kamis lalu (3/9/2020) Indonesia kembali membuat rekor tertinggi dengan catatan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.662 seperti dilaporkan Worldometers. Angka ini mematahkan rekor tertinggi sebelumnya yaitu 3.308 kasus baru yang tercatat pada tanggal 29 Agustus 2020.
Rekor baru ini pun disusul dengan catatan jumlah kematian baru sejumlah 134 kasus. Hingga hari kamis (3/9/2020) total telah terjadi 7.750 kasus kematian akibat virus corona di Indonesia.
Angka penularan Covid-19 di Indonesia, sesuai dengan data Worldometer tercatat sebanyak 184.268 kasus dari total penduduk Indonesia saat ini yang berjumlah lebih dari 274 juta jiwa. Ini berarti, persentase penduduk Indonesia yang sudah tertular virus corona mencapai 0,067% atau rata-rata 6-7 dari tiap 10 ribu orang.
Sangat disayangkan, setelah 6 bulan berlangsungnya Pandemi Covid-19 di Indonesia, ternyata kita masih belum berhasil melawan virus ini dengan benar bahkan sepertinya makin mengkuatirkan.
Jika kasus positif Covid-19 terus mengalami lonjakan, maka tingkat ketersediaan ruang isolasi Rumah Sakit yang menangani pasien Covid-19 akan menjadi isu penting untuk dipikirkan.Â
Apalagi dalam dua bulan ke depan, kita belum bisa berharap pada vaksinasi karena proses uji coba Vaksin Covid 19 masih sedang diupayakan.
Kecuali di Jakarta yang tersedia Rumah Sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19 seperti RSPI Suliati Saroso dan RS Darurat Wisma Atlet, di kota-kota lain ruang-ruang khusus di RS Umum lah yang disiapkan sebagai kamar isolasi untuk pasien Covid-19.
Jika jumlah pasien yang perlu dirawat makin banyak, maka RS akan membutuhkan ruang-ruang baru karena ruang isolasi yang sebelumnya telah dipersiapkan tidak lagi mencukupi.
Makin banyak kamar yang disiapkan sebagai kamar isolasi, akan berdampak pada kurangnya konsentrasi RS untuk melayani pasien non Covid-19. Karena mencampurkan pasien Covid-19 dan pasien lainnya dalam satu gedung sangat tidak dianjurkan karena akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
Beberapa waktu lalu, akun Instagram pandemictalks mencoba melakukan kalkulasi terkait ketersediaan tempat tidur RS untuk pasien Covid-19. Analisa matematis dilakukan merujuk dari data Pusdatin Kemenkes yang dirilis pada 22 Agustus 2020.