Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Hal Sederhana yang Bisa Kita Lakukan untuk Menolong Indonesia dari Ancaman Resesi

26 Agustus 2020   06:00 Diperbarui: 26 Agustus 2020   06:01 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 yang terus berlangsung membuat perekonomian sejumlah besar negara ambruk. Virus Corona yang bermula dari Wuhan, China ini sukses memporak-porandakan perekonomian dunia, tak terkecuali negara-negara maju.

Amerika Serikat, negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia pun tak dapat menghindar dari ganasnya virus corona menyerang ekonomi negara itu. Amerika Serikat pun kembali mengumumkan bahwa ekonomi negaranya mengalami penurunan di kuartal II 2020.

Sebelumnya di kuartal I, ekonomi Amerika Serikat dilaporkan minus 5%. Dan di kuartal II ini kembali mencatat penurunan sebesar minus 32,9% dan merupakan yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya negara ini.

Di awal mewabahnya Covid-19, presiden Donald Trump sempat bersuara cukup lantang soal hoax virus corona. Namun per hari selasa (25/8/2020), Worldometers melaporkan penduduk negeri paman sam itu telah mencatat angka tertinggi infeksi virus corona dengan 5,915,911 kasus dan 181,117 angka kematian. Amerika Serikat pun resmi masuk jurang resesi untuk pertama kali dalam 11 tahun terakhir.

Uni Eropa, yang beranggotakan negara-negara Eropa dengan ekonomi kuat pun tak luput dari imbas corona. Pada kuartal pertama, ekonomi Uni Eropa dilaporkan minus 3,2%, dan di kuartal kedua ini kembali mengalami penurunan dan bahkan sangat dalam hingga sebesar minus 11,9%.

Di antara negara-negara Uni Eropa, Spanyol merupakan negara dengan kondisi perekomian paling terpuruk. Di kuartal II tahun 2020 ini, pertumbuhan ekonomi Spanyol anjlok hingga minus 18,5%.

Spanyol merupakan negara Uni Eropa dengan kasus infeksi terbesar. Hari selasa (25/8/2020), Worldometers melaporkan jumlah kasus di Spanyol telah mencapai 420,809 dengan 28,872 kasus kematian. Sementara di Italia, yang sempat menjadi epicentrum penularan virus corona di Eropa, telah mencatat sejumlah 260,298 kasus dengan 35,441 kasus kematian.

Besarnya angka penularan virus corona di negara-negara eropa ini diduga telah menjadi penyebab penurunan ekonomi Uni Eropa sebesar 11,9% di kuartal II. Penurunan ini disebut-sebut merupakan penurunan terbesar selama 25 tahun terakhir. Uni Eropa pun resmi tercatat mengalami resesi.

Bagaimana dengan negara-negara tetangga Indonesia di kawasan asia tenggara? Singapura, Malaysia dan Thailand secara teknikal merupakan negara-negara yang juga secara resmi tercatat telah mengalami resesi.

Setelah mengalami penurunan di kuartal I tahun 2020, ketiga negara ini kembali mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun