Tak terkecuali dalam dunia investasi saham. Di awal terjadinya pandemi covid-19 maret 2020 lalu, banyak investor saham yang panik dan lalu menjual saham-saham yang dipegang. Hal ini menyebabkan harga saham terus melorot hingga IHSG jatuh di harga sangat rendah.
Termasuk saham-saham yang saya miliki pun turut jatuh sangat dalam. Secara matematis bisa dibilang saya mengalami kerugian besar karenanya.
Namun berbeda dengan sebagian besar para pelaku saham, saya lebih memilih tenang sambil memikirkan bagaimana dana yang sudah saya investasikan di saham tidak mengalami kerugian makin dalam. Salah satu yang saya lakukan adalah memperbaiki harga rata-rata.
Ada dua strategi yang selama ini saya lakukan untuk memperbaiki harga rata-rata saham yang saya miliki saat harga sedang jatuh. Pertama dengan menjual dulu saat harga belum terlalu turun drastis, dan menyimpan dana hasil penyimpanan tersebut untuk sementara waktu.
Ketika harga terus jatuh, saya terus mengamati perubahan tersebut secara teknikal, karena secara fundamental sebenarnya saya cukup yakin dengan saham-saham yang saya punya. Dengan keyakinan beberapa indikator secara teknikal, saya pun kembali membali saham tersebut dengan cadangan dana yang telah saya simpan sementara tadi.
Keuntungan dari strategi pertama ini adalah saya jadi punya jumlah lembar saham yang meningkat, meskipun harga saham yang saya punya sedang turun jika dibandingkan sebelum menjualnya di awal tadi. Namun sekali lagi, karena keyakinan secara fundamental terhadap perusahaan yang saya beli sahamnya, hari ini harga-harga saham tersebut sudah mengalami kenaikan cukup berarti.
Strategi kedua yang dapat kita lakukan adalah sabar menunggu, dan menambah akumulasi saham di harga bawah saat beberapa indikator secara teknikal terpenuhi. Keuntungan dari strategi ini adalah harga saham yang tadinya anjlok sangat dalam, secara rata-rata nilainya diperbaiki sehingga kerugian yang kita alami makin kecil
Pada dasarnya, jika pilihan saham yang dilakukan tepat, maka seiring dengan perbaikan kondisi, harga saham tersebut pelan-pelan akan kembali ke harga semula. Dengan strategi kedua ini, kita tidak harus mengalami jual rugi, tetapi ketika harga saham akan kembali seperti sebelum pandemi, keuntungan berlipat akan kita peroleh mengingat rata-rata harga saham kita sudah cukup baik.
Perputaran dana yang kita alokasikan dengan berinvestasi saham ataupun dengan menggunakan produk keuangan lainnya misalnya melaui deposito di bank, bila dikelola dengan baik dan dikelola dengan kehati-hatian, akan mendorong negeri ini tumbuh bersama.
Karenanya, mari bersama-sama dalam berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dengan cara yang sederhana, aman, dan nyaman sesuai dengan keyakinan masing-masing, tentu saja dengan faktor resiko yang sudah dipelajari sebelumnya.
Dengan turut berinvestasi saham, atau memanfaatkan produk keuangan lainnya kita telah turut dalam mendukung Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) sehingga Makroprudensial Aman Terjaga.