Saya bersama keluarga memilih untuk hidup dalam pendapatan saya, berpuas diri dengan apa yang Tuhan anugerahkan bagi saya dan keluarga.
Jika Tuhan memberi lebih, sekali lagi saya anggap itu adalah anugerah yang justru harus saya pertanggung jawabkan sebaik-baiknya sebagai pengelola anugerah Tuhan.
Gaya hidup ini juga terkait soal pemanfaatan peralatan rumah tangga. Tidak sedikit keluarga yang memilih untuk menggunakan peralatan rumah tangga terbaru dan mengganti peralatan yang dianggap telah usang dan ketinggalan zaman.
Termasuk juga soal menggunakan kendaraan. Beberapa keluarga mungkin merasa perlu dan adalah sebuah kebutuhan untuk mengganti mobil dengan seri terbaru walaupun untuk itu harus kredit ke bank. Atau mungkin saja kita menetapkan standar harga tertentu untuk kendaraan yang akan dipakai.
Sekali lagi, dalam hal ini gaya hidup telah menjadi keputusan tertinggi daripada faktor kebutuhan. Namun kita perlu berhati-hati soal ini, jika kita tidak berhasil menetapkan sendiri gaya hidup yang akan dijalani, maka dunia dengan segala tawarannya lah yang akan mengatur pola dan kehidupan kita.
Termasuk juga soal rekreasi dan hobi. Tidak selamanya demi rekreasi dan hobi kita harus mengeluarkan sejumlah uang atau bahkan hingga berutang. Saat ini, memang sedang tren menjadi member di satu klub karena sering diidentikkan dengan status sosial tertentu.
Bagi saya, menyalurkan hobi dan rekreasi tidak harus menjadi satu beban baru yang menambah beban-beban lain yang telah ada. Saya cukup merdeka dalam hal itu, dan memilih menikmati aktivitas-aktivitas sederhana tanpa merogoh kantong dalam-dalam. Atau jika bisa sedikit lebih kreatif, sebenarnya ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan tanpa harus membayar alias cuma-cuma.
Untuk bisa berolahraga bukankah tidak harus masuk menjadi anggota klub tertentu? Bersepeda dan lari pagi bersama keluarga bisa menjadi pilihan yang cukup menarik.
Selain menjadikan tubuh lebih sehat, kebersamaan dengan keluarga akan membuat kedekatan antar anggota keluarga makin terjalin.
Kerap kali memang kitalah yang membangun konsep harus begini dan begitu, ketika berbicara tentang rekreasi dan hobi. Namun jika dapat dilakukan dengan kreatif tanpa harus menimbulkan persoalan baru terkait keuangan, mengapa harus menyulitkan diri?
Di akhir tulisan ini, sebagai orang yang bisa dibilang sering memberikan piutang, pesan saya "Ingatlah dan berusahalah segera mengembalikan uang yang sedang dipinjam!".
