Bagi saya, ini seperti tidak mau ketinggalan menggunakan teknologi dalam pembelajaran daring namun tujuannya hanya sekadar memberi catatan kepada siswa. Mari mengubah diri dari pemahaman pembelajaran jarak jauh yang seperti ini. Bukannya turut memberi solusi, tapi malah menambah permasalahan dan keluh kesah.
Yang perlu dipahami adalah media virtual synchronous ini bukanlah satu-satunya dan utama yang dapat digunakan sebagai platform pembelajaran jarak jauh. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu fokus menggunakannya dalam pembelajaran.
Sesekali jika dibutuhkan untuk diskusi, demonstrasi atau simulasi secara langsung, baru saya akan menggunakannya. Itupun jika mode lainnya tidak dapat menjawab tujuan pembelajaran yang telah saya tetapkan sebelumnya.
Selain mode sinkron, masih ada mode asinkron. Kata kunci dari mode asinkron adalah, guru dan siswa tidak harus sedang sama-sama online dalam satu aplikasi atau secara serempak. Mode asinkron ini dibedakan menjadi dua, yaitu mode mandiri (self-faced asynchronous) dan mode kolaboratif (collaborative asynchronous).
Mode asinkron mandiri dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan video, audio, animasi atau simulasi sebagai media pembelajaran. Guru dapat mengunggah video tutorial di channel youtube misalnya, dan mengirimkan linknya untuk dipelajari siswa kapan saja secara mandiri.Â
Kelebihan dari media ini, dengan satu kali mengunduh, siswa dapat berulang kali menontonnya sesuai dengan kemampuan dan daya serap personal masing-masing siswa tanpa harus sungkan bertanya dan mohon penjelasan ulang kepada guru.
Jika guru kesulitan untuk memproduksi video pembelajaran sendiri, bisa memanfaatkan video hasil karya rekan guru lainnya. Atau dapat juga memanfaatkan video pembelajaran yang akhir-akhir ini banyak difasilitasi oleh TVRI.
Guru cukup dengan banyak mencari tahu tentang jadwal penayangan video pembelajaran di TVRI atau TV edukasi lainnya, dan memilih materi-materi yang relevan untuk diajarkan.Â
Selanjutnya, siswa diarahkan untuk menontonnya dari TV dan dilengkapi dengan worksheet sebagai kegiatan umpan balik dari menonton dalam rangka memperkuat pemahaman siswa.
Pembelajaran asinkron mandiri dengan memanfaatkan tayangan TV tentu saja sangat ramah di kantong, tidak terkendala soal jaringan internet yang tak stabil dan relatif memerlukan pendampingan yang lebih minim oleh orangtua.
Mode pembelajaran jarak jauh yang terakhir adalah mode asinkron kolaboratif. Media yang dapat dimanfaatkan oleh guru misalnya seperti dengan menggunakan milist, blog, forum diskusi online atau bahkan media sosial misalkan facebook atau instagram.Â