Tahun Ajaran Baru 2020 sudah berlangsung tiga pekan. Sejak dimulai tanggal 13 Juli 2020 lalu hingga kini, penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih memunculkan banyak kendala mulai dari soal sarana prasarana maupun keluhan orangtua karena harus mendampingi putra putri di rumah.
Terkait sarana dan prasarana sebagai media pembelajaran, ketersediaan perangkat komputer atau handphone memang masih menjadi kendala utama. Karena tidak semua orangtua dapat menyediakan perangkat ini khusus untuk pembelajaran anak-anak di rumah.Â
Kalau pun ada, jumlahnya masih terbatas karena bisa saja hanya tersedia satu ponsel namun ada dua atau lebih anak-anak di rumah yang membutuhkannya.
Menyikapi hal ini, beberapa sekolah sebenarnya telah memfasilitasi peminjaman buku yang dapat diambil oleh orangtua di perpustakaan sekolah. Sehingga, aktivitas pembelajaran tidak mengandalkan pembelajaran online dengan gawai secara penuh.
Di sekolah tempat saya mengajar, sejak dimulainya tahun ajaran baru, secara bergantian siswa atau orangtua dijadwalkan datang ke sekolah untuk mengambil buku pelajaran dengan masa peminjaman satu semester.Â
Jumlah siswa yang mencapai 1500 orang tidak memungkinkan untuk datang sekaligus ke sekolah demi menghindari kerumunan dan meminimalisir faktor risiko penularan virus corona di sekolah.
Soal kendala mahalnya pembelajaran online karena menyangkut kuota internet, sebenarnya pun sekolah telah berupaya dengan memberikan bantuan berupa subsidi pembelian paket data internet.
Sebagaimana petunjuk teknis pengelolaan dana BOS dan BOSDA terbaru, saat ini telah memungkinkan dana tersebut digunakan untuk pembelian kuota internet bagi siswa.
Di sekolah tempat saya mengajar, memang tidak semua siswa diberikan bantuan tersebut, mengingat jumlah siswa yang sangat besar. Namun, siswa siswi yang berasal dari keluarga dengan kesulitan ekonomi, dapat mengusulkan bantuan dana tersebut melalui wali kelas ke pihak manajemen sekolah.
Bagi siswa siswi yang berasal dari keluarga yang berkecukupan, tentu saja harus berbesar hati untuk tidak turut menerima bantuan subsidi ini. Karena dana ini sejatinya merupakan bantuan atau subsidi khusus bagi keluarga yang kesulitan.
Terkait soal keluhan orangtua dalam mendampingi anak-anak belajar secara daring, sekolah sebenarnya cukup fleksibel jika kendala ini dikomunikasikan dengan sebaik-baiknya kepada pihak sekolah.Â