Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dear Orangtua, Pembelajaran Daring Ini pun Sangat Berat bagi Guru

26 Juli 2020   20:15 Diperbarui: 27 Juli 2020   21:10 2937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan bermaksud untuk mengagungkan profesi seorang guru, karena profesi ini sesungguhnya adalah panggilan jiwa sebagai guru. Namun melalui tulisan ini, ketika semua kita disadarkan sulitnya pekerjaan mendidik dan mengajar ini, marilah kita saling menghargai peran masing-masing, bukan saling menuntut tetapi terus mengupayakan agar anak-anak kita mendapatkan hak mereka untuk memperoleh pendidikan yang selayaknya di tengah kondisi yang sulit sekarang.

Bukanlah keinginan guru untuk memindahkan proses pembelajaran sepenuhnya dari ruang kelas di sekolah ke rumah-rumah, guru pun sebenarnya sangat ingin kondisi menjadi normal seperti sedia kala dan kembali bertemu dengan anak-anak didik di ruang kelas. 

Percayalah, disitulah letak gairah hidup seorang guru, mendidik dan mengajar siswa-siswi nya di dalam ruang kelas secara langsung.

mediaindonesia.com
mediaindonesia.com
Kedua, selama pembelajaran daring ini, sesungguhnya pekerjaan guru tidaklah makin ringan. Jika dibandingkan, adalah jauh lebih mudah hadir di kelas lalu mengajar disana sesuai dengan jam pelajaran yang ditetapkan seperti sebelum pandemi ini terjadi.

Sebenarnya, banyak guru yang kesulitan beradaptasi dengan pembelajaran daring ini. Tidak sedikit ibu bapak guru yang saat ini sudah berusia tidak muda lagi. Pembelajaran daring yang menuntut penguasaan pada teknologi daring, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh sebagian guru.

Jika selama ini, guru-guru yang sudah tidak muda lagi itu cukup membawa buku dan alat tulis telah dapat mengajar dengan baik di dalam kelas, tetapi sekarang itu sudah tidak relevan lagi. 

Banyak guru yang harus memaksa diri untuk mengotak-atik laptop, padahal selama ini tidak cukup akrab menggunakannya. Belum lagi soal mata yang sudah tidak awas lagi, menatap perangkat komputer berlama-lama pastilah akan membuat mata jauh menjadi lelah.

Demikian pula ketika harus membuat video pembelajaran. Bayangkan guru-guru yang sudah tidak muda lagi, harus belajar bercuap-cuap di depan kamera demi membuat video pembelajaran untuk memudahkan bagi anak-anak yang dapat maksimal belajar secara visual, tidak hanya melalui buku-buku bacaan.

Belum lagi keharusan untuk menguasai satu aplikasi video editor. Karena bagaimana pun, dunia aplikasi bukanlah dunia mereka yang sudah berusia lanjut, tak terbayangkan bagaimana stresnya mereka harus akrab dengan dunia teknologi recording dan editing yang butuh kecakapan dan pembiasaan.

Pun demikian halnya soal penggunaan aplikasi meeting atau video conference untuk keperluan tatap muka secara daring dengan anak-anak didik. Selama ini, aplikasi seperti Zoom, Webex, Google Meet atau bahkan Live Streaming Youtube bukanlah hal yang biasa digunakan oleh sebagian besar guru. 

Mereka justru memaksakan diri menguasai berbagai aplikasi ini hanya demi dapat bertemu secara langsung face to face kepada anak-anak didik yang mereka sayangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun