Sebagaimana proses belajar mengajar dilaksanakan di kelas nyata, guru juga perlu mendesain skenario yang menerapkan tiga tahap proses pembelajaran, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan penutup.
Yang juga perlu diingat, struktur pertemuan harus tertulis secara jelas di kelas maya. Guru harus menuliskan detail bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan termasuk menjelaskan soal batas-batas waktu kapan siswa harus mengumpulkan tugas hingga mengerjakan kuis atau ujian online.
Kreativitas guru diperlukan dalam hal ini merancang sedemikian rupa supaya proses pembelajaran yang dilakukan di kelas maya dapat semenarik mungkin. Hal itu dapat mendorong sehingga siswa tidak terbeban dengan sejumlah tugas-tugas yang ada, tetapi menikmati setiap interaksi di sana layaknya bagaimana mereka betah berlama-lama berinteraksi di media sosial seperti Facebook dan lain-lain.
Tentu saja, semua yang saya sampaikan di atas tadi harus didukung dengan jaringan internet yang baik dan stabil. Dalam hal ini perlu kerja sama dari berbagai stakeholder pendidikan untuk terlibat dan berkontribusi agar pembelajaran secara daring ini bisa berkualitas dan bermanfaat untuk menghasilkan siswa-siswi cerdas dan berkualitas.
Mari bersama menyikapi pandemi covid-19 dengan baik dan kreatif untuk kemajuan pendidikan kita bersama. Selamat memasuki tahun ajaran baru 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H