Saya akan menggumulkan kembali, apakah Tuhan masih menginginkan saya disini atau beranjak ke tempat yang baru. Tentu saja saya tidak akan mendapatkan jawaban instan soal ini. Sambil bergumul dan terus menunggu, saya akan melakukan hal berikutnya.
Kedua, mendapatkan kembali sudut pandang yang benar tentang bekerja dan beristirahat. Bisa jadi, perasaan bosan yang saya alami adalah karena saya terlalu sibuk bekerja selama ini dan lupa untuk merayakan dan menikmati hidup.
Saya kembali diingatkan tentang pentingnya waktu beristirahat dan menghormati waktu-waktu dan kesempatan beribadah. Bisa saja dunia yang sangat cepat, membuat saya tidak punya waktu untuk "pause" dan memulihkan kekeringan tangki rohani saya untuk kembali diisi oleh Sang Pencipta. Saya harus belajar kembali menikmati "quality time" bersama Tuhan yang empunya hidup saya.
Ketiga, mengembangkan gaya hidup kontemplatif. Saya harus kembali belajar memaknai segala sesuatu yang sudah, sedang dan akan saya lakukan. Kembali memaknai setiap orang, benda-benda dan situasi-situasi yang ada baik secara estetika maupun makna spiritualnya.
Akhirnya saya menyadari bahwa saya tidak mungkin mendapatkan kembali gairah yang dulu selain memperolehnya dari Tuhan sendiri. Saya bisa saja merasakan bosan yang demikian hebat, namun saya tidak boleh gagal untuk menjadi diri sendiri, ciptaan yang sejatinya sangat berharga di hadapan penciptaNya.
Keempat, kembali merefleksikan apakah kebosanan yang tejadi akibat faktor internal atau eksternal. Bisa jadi, ternyata penyebab utamanya bukanlah faktor lingkungan seperti yang saya bicarakan di awal. Bukan tidak mungkin, tempramen atau karakter saya lah yang jadi penyebabnya.
Di akhir perenungan itu, saya pun disadarkan kembali, kapan terakhir saya "bermimpi"?
Kelima, saya perlu kembali membangun mimpi-mimpi saya. Saya akhirnya tersadar, saya terlalu banyak tertidur dan lupa untuk bermimpi. Dulu saat gairah terasa begitu besar, saya membangunnya di atas mimpi dan cita-cita. Namun kini, saya justru melupakan ini.
Saya harus punya mimpi baru setelah sepuluh tahun pertama masa kerja ini. Saya harus kembali bermimpi untuk sepuluh tahun mendatang, dan memacu roda-roda semangat saya agar kembali melaju dan bergairah untuk mencapainya di tempat kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H