Mencintai dan dicintai merupakan kebutuhan mendasar setiap manusia. Tidak ada hal yang lebih penting yang harus dilakukan seorang kekasih selain belajar memenuhi kebutuhan cinta pasangannya.
Kebutuhan pasangan suami dan istri, bukan hanya soal harmonis di ranjang. Setiap pasangan butuh perasaan terhubung, perasaan diterima, dan disayangi oleh pasangannya. Jika ketiga hal ini tidak dirasakan, maka tangki emosi cintanya akan kosong. Kekosongan itulah yang akan mempengaruhi kualitas relasi dan keintiman pasangan tersebut.
Cinta adalah fondasi dari bangunan relasi sepasang kekasih. Kekurangan cinta dapat membuat mereka mencari dan berusaha mendapatkannya dari tempat yang salah. Banyak pasangan akan mulai mengabaikan pasangannya karena merasa tidak dicintai.
Gary Chapman dalam bukunya yang berjudul "Lima Bahasa Cinta" mengajarkan pentingnya sebagai orang tua mengenali dan memahami bahasa cinta anak. Tujuannya adalah agar sebagai orang tua, kita dapat memenuhi kebutuhan cinta anak-anak kita.
Kelima bahasa cinta itu adalah kata-kata pujian, sentuhan fisik, tindakan pelayanan, waktu berkualitas, dan pemberian.
Menarik untuk merefleksikan "Lima Bahasa Cinta" ini pada hubungan cinta sebagai pasangan kekasih, terkhusus sebagai pasangan suami dan istri. Mari kita bahas satu per satu kelima bahasa cinta ini lebih mendalam.
#1 Kata-kata Pujian
Bahasa cinta pasangan kita mungkin saja adalah pujian, penguatan lewat kata-kata kita. Kata-kata pujian adalah ucapan verbal yang kita sampaikan kepada pasangan. Pujian ini harus tulus dan spesifik, bukan mengawang-awang yang menimbulkan prasangka tidak sedap.
Sebagai pasangan, kita perlu memuji setiap usaha baik yang ditunjukkan oleh pasangan kita. Jangan menunggu sempurna dulu baru kita akan mengatakan pujian. Jika itu terkait tingkah laku, kita perlu menggunakan kata-kata afeksi sebagai cara menghargai pasangan sebagai pribadi yang utuh dan layak dicintai.
"Saya sayang kamu!"
"Saya sangat bahagia memilikimu!"
"Terimakasih sudah mau menerima saya apa adanya"
"Jika saya bisa mundur ke belakang dan memilih kembali pasangan, saya pasti tetap akan memilih kamu"
Kalimat-kalimat di atas bisa coba dilatih berulang kali agar makin terasa natural dan tidak dibuat-buat. Jika anda bisa lebih puitis, anda bisa menggunakan kalimat yang lebih panjang untuk memuji pasangan anda.
Setiap kata-kata pujian ini akan mempengaruhi perasaan pasangan kita sangat dalam. Itu akan membuat ia merasa berharga, disayangi dan dicintai.
Meskipun harus diakui, banyak dari kita yang tidak terbiasa melakukan ini, namun kita perlu terus melatihnya bersama pasangan. Sesekali, ucapkanlah kata-kata ini sembari merangkul atau membisikkannya di telinga pasangan kita. Peneguhan ini akan mendorong pasangan kita untuk mempertahankan cintanya pada kita.
#2 Sentuhan Fisik
Tidak dapat dipungkiri, ada energi dalam setiap sentuhan yang diberikan kepada orang yang kita cintai. Terlebih jika bahasa cinta yang dibutuhkan pasangan kita adalah sentuhan.
Sebagai pasangan, kita perlu belajar seni menyentuh pasangan pada waktu yang tepat. Karena ini adalah seni, maka dibutuhkan latihan dan terus belajar agar dapat melakukannya dengan baik dan benar.
Saat pasangan sedang marah, sangat tidak tepat jika kita justru kembali menantangnya. Sebaliknya, dalam keadaan demikian, justru terkadang pasangan membutuhkan sentuhan kita ketimbang  nasehat atau apapun kata-kata yang keluar dari mulut kita.
Namun kita perlu hati-hati untuk menyatakan cinta lewat sentuhan fisik. Banyak orang yang tidak siap jika dilakukan di tempat umum. Tempat terbaik untuk memberikan sentuhan fisik adalah di dalam rumah, yakni saat anda hanya berdua bersama pasangan. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kehadirannya sangat spesial bagi anda.
#3 Tindakan Pelayanan
Beberapa orang membutuhkan tindakan pelayanan sebagai ungkapan cinta dari pasangannya. Untuk mereka yang demikian, tindakan pelayanan yang diberikan pasangannya akan menjadi kenangan manis dan sangat membekas dengan kuat.
Tindakan pelayanan yang diberikan harus dilakukan dengan rela dan penuh sukacita. Bukan dengan terpaksa atau dengan bersungut-sungut. Tidak ada seorangpun yang terpuaskan batinnya jika dilayani dengan perasaan terpaksa. Kita bisa saja telah memenuhi kebutuhan fisik pasangan kita, tetapi tidak dengan kebutuhan emosionalnya.
Anda bisa memberikan pijatan lembut kepada pasangan saat ia terlihat sedang kelelahan setelah seharian bekerja. Atau bersegera membuatkan teh hangat saat ia baru tiba rumah. Sesekali, anda juga bisa menggantikan pekerjaan rumah yang biasa dilakukan pasangan, dan memberikannya waktu untuk bersantai sejenak.
Namun perlu diingat baik-baik, saat anda melakukan semua pelayanan itu, jangan karena anda mengharapkan sesuatu dari pasangan anda. Lakukanlah dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan apapun, itu akan membuat pasangan anda dipenuhi dengan rasa cinta.
#4 Waktu yang Berkualitas
Ada juga orang yang bahasa cintanya adalah waktu berkualitas. Orang yang demikian, sangat senang jika pasangannya memberikan waktunya sepenuhnya hanya kepadanya.
Memberikan waktu berkualitas berarti memberikan pasangan perhatian yang tak terbagi-bagi. Ini membutuhkan investasi waktu dan kebersamaan di antara keduanya.
Dalam dunia yang serba cepat dan instan seperti saat ini, memberikan waktu berkualitas menjadi tantangan besar bagi setiap pasangan. Dunia yang serba cepat, membuat kita sulit berkomunikasi dengan waktu yang berkualitas bersama pasangan.
Namun, sesibuk apapun, kita harus belajar menyediakan waktu terbaik yang bukan waktu sisa-sisa kepada pasangan yang bahasa cintanya adalah waktu berkualitas. Hal yang paling utama dilakukan adalah memberikan perhatian penuh, dan menikmati waktu bersama berdua saja, tanpa ada yang lain.
#5 Pemberian
Beberapa orang menikmati dan merasakan "gift" atau pemberian sebagai bukti cinta dari pasangannya. Namun perlu diingat, pasangan akan merasa sungguh-sungguh dicintai jika "gift" diberikan dengan kasih yang tanpa syarat.
Dalam memberikan "gift", cobalah dengan sedikit tindakan yang romantis. Meski beberapa orang sulit untuk bersikap romantis, namun tidak ada salahnya untuk belajar demi menyenangkan dan memenuhi kebutuhan cinta pasangan kita.
Sebagai pasangan, kita harus belajar peka saat memilih "gift" yang tepat. Kesalahan memberikan "gift" bukannya membuat bahagia, namun bisa membuat suasana menjadi berantakan. Lebih baik bertanya terlebih dulu, dari pada menebak-nebak dan akhirnya berujung tanpa rasa sukacita.
Saat memberikan "gift", anda perlu sedikit merangkai kata-kata untuk mengungkapkan rasa cinta sembari memberikannya. Ini akan membuat perasaan berbunga-bunga bagi pasangan sehingga ia penuh dengan rasa cinta dari anda sebagai pasangannya.
Inilah "Lima Bahasa Cinta" yang perlu kita tahu dan pahami. Pasangan anda mungkin saja membutuhkan lebih dari satu bahasa cinta dari anda. Tugas anda adalah mencari tahu bahasa cinta pasangan anda, dan belajar memenuhinya agar kehidupan anda bersama pasangan penuh dengan cinta dan kebahagiaan.
Sudahkah anda mengenali bahasa cinta pasangan anda? Selamat mengekspresikan cinta secara lebih mendalam bersama pasangan!
[Terinspirasi dari buku "Kompak Mengasuh Anak" karya Julianto Simanjuntak dan Roswita Ndraha]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H