Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Keluarga New Normal di Tengah Kondisi "Abnormal"

27 Mei 2020   10:47 Diperbarui: 31 Mei 2020   02:31 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pekerja harian tak lagi punya penghasilan akibat kegiatan pabrik yang dihentikan. Para pengemudi taksi tak lagi dapat tumpangan karena orang-orang hanya di rumah saja.

Untuk sementara, pemerintah telah mengantisipasi kesulitan ekonomi masyarakat dengan memberikan beberapa bantuan. Sejumlah masyarakat yang terdampak diberikan bantuan sosial berupa uang dan paket sembako.

Namun tentu saja bantuan ini sifatnya sementara. Kehidupan tidak mungkin terus berlangsung karena berharap dari bantuan pemerintah. Masyarakat harus segera melakukan aktifitas ekonomi seperti sedia kala demi keberlangsungan kehidupan.

WHO memperkirakan pandemi tidak akan selesai dalam waktu singkat. Aktifitas ekonomi yang sempat mandek harus kembali berjalan, namun harus ada perubahan dalam penerapannya.

Terkait hal ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Protokoler New Normal dalam rangka pemulihan ekonomi. Penerapan tatanan kehidupan baru ini dilaksanakan dalam 5 fase. Fase pertama akan dimulai 1 juni dengan sasaran Industri dan jasa bisnis beroperasi menerapkan social distancing dan persyaratan kesehatan.

Toko pasar dan mall diperbolehkan buka pada fase kedua yang berlaku tanggal 8 juni 2020. Kegiatan pendidikan di sekolah dilakukan dengan sistem shift dimulai pada 15 juni di fase ketiga. Sedangkan kegiatan ibadah dilakukan dengan jemaah terbatas mulai 6 juli di fase keempat.

Fase akhir, yaitu fase kelima akan diberlakukan 20 dan 27 juli 2020, dengan sasaran seluruh kegiatan ekonomi sudah dibuka namun tetap mempertahankan protokol serta standar kebersihan dan kesehatan yang ketat. Pemerintah akan terus melakukan evaluasi secara berkala sampai vaksin bisa ditemukan dan disebarluaskan.

New Normal adalah dunia baru kita saat ini. Suatu era kehidupan yang harus tetap dijalani di tengah kondisi yang abnormal. Sebagai orang yang hidup di masa pandemi ini, kita harus segera beradaptasi dan terbuka dengan tatanan New Normal sebagai mana kita beradaptasi dan terbuka pada perkembangan era teknologi.

Dalam hal ini, saya melihat peran penting keluarga di era New Normal saat ini. Setiap keluarga harus bisa survive dan menjadi Keluarga New Normal di dalam tatanan kehidupan yang baru sehingga mampu mengeliminasi aspek negatif dari kehidupan yang abnormal ini.

Mengapa keluarga? Karena segala sesuatu bermula dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah masyarakat dan pada dasarnya adalah penggerak utama roda perekonomian negara. Jika keluarga gagal menerapkan praktik tatanan kehidupan baru, maka kemudian akan menyumbangkan berbagai masalah dalam tatanan masyarakat yang lebih luas.

Keluarga adalah sebuah sistem dengan pola kehidupan yang terbentuk di dalamnya. Setiap keluarga yang hidup di era New Normal ini, harus menjadi keluarga yang survive dengan kemampuan beradaptasi dan terbuka pada perubahan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun