Konsumerisme bukan satu-satunya faktor internal yang menyebabkan meningkatnya minat mahasiswa terhadap aktivitas belanja online. Keterbatasan ekonomi juga menjadi salah satu akibatnya. Tidak diragukan lagi bahwa mahasiswa memiliki kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, misalnya uang kuliah tunggal (UKT), gawai untuk perkuliahan, dan lain-lain. Belum lagi, mahasiswa yang tinggal sendiri harus mengatur keuangannya untuk membeli makanan.Â
Kebutuhan-kebutuhan ini dalam pemenuhannya memerlukan jumlah uang yang kadang tidak sedikit. Oleh karena itu, untuk mengurangi pengeluaran, mahasiswa lebih memilih belanja secara daring karena cenderung memakan biaya yang lebih sedikit dibandingkan jika belanja secara luring (offline). Berbelanja online tidak membutuhkan biaya transportasi untuk pergi ke toko yang menjual barang yang ingin dibeli. Selain itu, adanya pengeluaran yang tidak direncanakan, seperti makan di restoran atau rumah makan setelah berbelanja (sebagaimana sering dilakukan oleh orang-orang di pusat perbelanjaan), dapat dihindari.
METODE
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif, yaitu metode pengumpulan data dan informasi yang didapat dari contoh-contoh hasil penelitian yang telah ada sebelumnya. Setelah itu, dilakukan observasi yang merujuk pada buku, jurnal, web, dan lain sebagainya.Â
Data-data yang diperoleh kemudian dipilah lalu dirangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membantu peneliti untuk mengambil kesimpulan dari informasi yang telah diperoleh, lalu dilakukan analisis untuk menjawab pertanyaan sehingga dapat memperoleh jawaban yang dapat menjawab permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini.
Adapun teknik pengolahan data yang akan digunakan yaitu: a) kutipan langsung, yaitu peneliti mengutip pendapat atau tulisan orang secara langsung sesuai dengan aslinya tanpa mengubah apapun, misalnya dalam buku transaksi jual beli online melalui website; b) kutipan tidak langsung, yaitu mengutip pendapat orang lain dengan cara memformulasikan kutipan ke dalam susunan redaksi yang baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Penggunaan Platform Belanja Online
Dewasa ini, perkembangan teknologi yang mengiringi kehidupan manusia untuk menjalankan kehidupan sehari-hari semakin pesat. Peran teknologi sangat membantu dan mempermudah manusia dalam berbagai hal. Kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan, salah satunya, untuk melakukan kegiatan jual-beli. Di Inggris, teknologi ini sudah dimanfaatkan untuk kegiatan jual beli secara daring atau online shopping sejak tahun 1970-an.Â
Di Indonesia sendiri, jual-beli online baru mulai eksis di kalangan masyarakat pada abad ke-21. Banyak masyarakat yang sudah memiliki pekerjaan pun tetap memutuskan untuk membuat sebuah usaha yang dirintis melalui aplikasi belanja online karena kemudahan dan kepraktisannya dalam hal transaksi.Â
Sebelum belanja online ada, masyarakat melakukan kegiatan jual-beli dengan sistem konvensional: masyarakat bertemu secara langsung secara tatap muka dan bisa melihat barang yang ingin dibeli secara langsung. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya jumlah penggunaan internet, manusia cenderung beralih dari sistem belanja konvensional menjadi belanja online (Nugroho, 2020).