change
-3.4 +- 4.0
-7.9 +-8.1
Dari total 17 orang yang mengikuti program (CON + RT) yaitu adalah Karbohidrat standar yang dibatasi energi, diet rendah protein, diet rendah lemak saja + pelatihan latihan ketahanan. Rata-rata peserta berhasil menurunkan rata-rata glukosa plasma 1.9 +-  2.3 lalu Hemoglobin Glikat  -1.1 +- 0.7 dan serum insulin turun sebanyak -3.4 +- 4.0.
Dari total 14 orang yang mengikuti program (HP + RT) yaitu adalah diet tinggi protein, rendah lemak isocaloric saja + pelatihan latihan ketahanan. Rata-rata peserta berhasil menurunkan rata-rata glukosa plasma 1.9+- 1.6 lalu Hemoglobin Glikat  1.1 +- 0.7 dan serum insulin turun sebanyak 7.9 +- 8.1.
2. Jurnal Ilmiah
      Â
      Menurut jurnal yang diternitkan oleh Annals Nutrition & metabolism (2019), sejumlah besar uji coba terkontrol secara acak telah menunjukkan bahwa olahraga dapat mengatur gangguan metabolisme glikolipid pada pasien DMT2 secara efektif, apakah latihan aerobik atau latihan resistensi, atau kombinasi keduanya, yang menguntungkan untuk lebih mengontrol perkembangan diabetes. Sebuah survei cross-sectional multicenter di Cina telah menemukan bahwa metabolisme glukosa, metabolisme lemak, tekanan darah, dan indeks massa tubuh (BMI) menjadi lebih baik secara signifikan setelah olahraga teratur pada pasien dengan DMT2. Demikian pula, penurunan prevalensi komplikasi kronis terkait diabetes seperti nefropati diabetik, retinopati, neuropati perifer, penyakit pembuluh darah perifer, dan kaki diabetik dilaporkan pada pasien yang memiliki kepatuhan penuh untuk berolahraga. Olahraga teratur memainkan peran penting dalam pencegahan dan pengobatan DMT2[15].
      Jaringan otot adalah jaringan target utama untuk kerja insulin. Penelitian menemukan bahwa latihan resistensi (latihan kekuatan) secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan otot rangka yang mengakibatkan peningkatan jumlah reseptor insulin dan peningkatan sensitivitas insulin. Selain itu, efek menguntungkan dari latihan juga dipelajari dengan memperkuat pensinyalan insulin dan meningkatkan transduksi jalur pensinyalan intraseluler. Pada pasien DMT2, glukosa diambil oleh otot rangka melalui 2 jalur utama: tergantung insulin dan tidak tergantung insulin. T2DM sebagian besar terkait dengan berbagai tingkat resistensi insulin dan hipoinsulinisme, yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa tergantung insulin di otot rangka. Karena pengambilan glukosa normal dapat diperoleh melalui jalur non-insulin-dependent yang diaktifkan oleh latihan, jalur ini menjadi cara penting lain untuk regulasi glukosa dalam keadaan resistensi insulin [15].
T2DM= tipe 2 Diabetes Melitus
3. Video Wawancara