Mohon tunggu...
Jordan Baros
Jordan Baros Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Olahraga Body Weight Training terhadap Penderita Diabetes Melitus

3 Desember 2021   10:35 Diperbarui: 5 Desember 2021   10:47 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi merupakan sistem organ yang mengatur pembuangan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen, mungkin selama ini kita mengira bahwa diabetes melitus tidak ada hubungannya dengan sistem ekskresi, tetapi sebenarnya semua sistem organ itu saling berhubungan. Pada penderita diabetes melitus dapat terkena Nefropatik Diabetik yang merupakan Komplikasi penyakit diabetes mellitus yang termasuk dalam komplikasi mikrovaskular yaitu komplikasi yang terjadi pada pembuluh darah halus (kecil). Hal ini dikarenakan terjadi kerusakan pada pembuluh darah halus di ginjal. Kerusakan pembuluh darah menimbulkan kerusakan   glomerulus yang berfungsi sebagai penyaring darah. Tingginya  kadar gula dalam darah akan membuat struktur ginjal berubah sehingga fungsinya pun terganggu. Dalam keadaan normal protein tidak tersaring dan tidak melewati glomerolus karena ukuran protein yang besar tidak dapat melewati lubang-lubang glomerulus yang kecil. Namun, karena kerusakan glomerolus, protein (albumin) dapat melewati glomerolus sehingga dapat ditemukan dalam urin yang disebut dengan mikroalbuminuria[8].

4. Sistem Pernapasan

            Sistem Pernapasan merupakan sistem organ yang mengatur petukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada proses pernapasan manusia menggunakan paru-paru dimana terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida di alveolus. Sedangkan pada penderita Diabetes ada kemungkinan pertahanan paru akan melemah sehingga lebih rentan untuk terkena infeksi. Paru pada penderita DM akan mengalami perubahan patologis, seperti penebalan epitel alveolar dan lamina basalis kapiler paru yang merupakan akibat sekunder dari komplikasi mikroangopati. Selain itu juga dapat terjadi penurunan elastisitas rekoil paru, penurunan kapasitas difusi karbon monoksida, dan peningkatan endogen produksi karbondioksida. Ketika terjadinya peningkatan endogen produksi karbondioksida dalam tubuh, maka tubuh dalam kondisi mempunyai Co2 lebih banyak. Berlebih nya Co2 dalam tubuh berdampak bagi darah, Kondisi ini bisa menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, sehingga tubuh kekurangan oksigen[9]. Di dalam darah, senyawa penyangga ini ada dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- . Kalau kita perhatikan, kedua senyawa tersebut punya sifat yang berbeda, H2CO3 bersifat asam, sementara HCO3- adalah basa konjugasi. Sistem penyangga adalah campuran larutan dua senyawa kimia yang meminimalkan perubahan pH ketika asam atau basa ditambahkan atau dikeluarkan dari larutan tersebut. Terdiri atas asam karbonat (H2CO3 ) yang bersifat asam lemah dan bikarbonat (HCO3 - ) yang bersifat basa lemah * CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3 - NaHCO3 Na+ + HCO3 - H2CO3 CO2 + H2O Merupakan sistem buffer terbanyak di cairan ekstra sel. Kadar HCO3 dan CO2 diatur oleh ginjal dan paru-paru[10]--[12]. Kejadian infeksi paru pada penderita DM merupakan akibat kegagalan sistem pertahanan tubuh, dalam hal ini paru mengalami gangguan fungsi pada epitel pernapasan dan juga motilitas silia.Gangguan fungsi dari endotel kapiler vaskular paru, kekakuan korpus sel darah merah, perubahan kurva disosiasi oksigen akibat kondisi hiperglikemia yang lama menjadi faktor kegagalan mekanisme pertahanan melawan infeksi[13].

Metode Penelitian

   Metode penelitian yang saya pakai adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan triangulasi. Saya akan membandingkan 3 sumber berbeda yakni dari video wawancara, data hasil praktikum dan jurnal ilmiah. Saya akan menggabungkan ketiga sumber ini lalu akan saya gabungkan menjadi satu konklusi.

1. Hasil Praktikum 

   Dalam hasil praktikum pengujian olaharaga rutin dan diet sehat terhadap menurunan kadar gula darah oleh diabetes care(2010)[14]. Menunjukan adanya penurunan dari kadar gula darah pada orang yang melakukan diet sehat dan olahrga rutin selama 16 minggu.

energy-restricted standard carbohydrate, low-protein, low-fat diet alone + resistance exercise training (CON + RT) 

isocaloric higher-protein, low-fat diet alone + resistance exercise training (HP+RT) 

Plasma glucose (mmol/l)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun