"Oh, tempat pensil yang ada musiknya?
"Iya, Pak. Orang tuaku kan nggak bisa belikan barang mahal. Tapi aku ingin tetap sekolah kayak temen-temen."
"Pasti kamu bisa! Kamu pintar! Nggak usah dengarkan temanmu."
"Tapi aku diejek teman-teman. Aku sedih dan kesal! Huhuuu."
Pak Harimau prihatin. Ternyata, masih ada perundungan seperti itu di sekolah.Â
"Aku bantu kamu. Aku akan ke sekolah kamu, biar guru-guru menasihati teman-temanmu."
Cici mengangguk.
"Kamu harus bisa buktikan kalau bisa lebih pintar daripada teman-temanmu. Nanti kalau kamu berprestasi, aku janji akan beri hadiah tempat pensil seperti milik teman-temanmu."
"Benarkah, Pak?
Pak Harimau mengangguk dan terus memberikan dukungan kepada Cici agar tidak sedih lagi. Kini dia sadar kalau masih dibutuhkan warga hutan seperti Cici.Â
"Jadilah anak yang membanggakan ibu dan bapakmu. Tetaplah fokus untuk belajar," nasihat Pak Harimau.