Jika ingin memberikan cerita untuk anak ya pasti segmennya untuk anak. Apa tandanya? Hal yang paling menonjol adalah bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dipahami anak. Anak bukanlah individu yang tahu banyak hal. Mereka masih polos. Nah, biar mereka mengerti, kalimat yang ditorehkan ya harus yang sederhana. Jangan terlalu banyak istilah sulit. Jangan juga menggunakan diksi ala pujangga. Meski indah sekali dibaca, yakinlah kalau anak-anak akan bingung memahami cerita kalau banyak istilah sulit dan puitis.
Ketika ada pertanyaan, bagaimana cerita anak? Apakah cerita yang mengisahkan anak itu termasuk cerita anak, sudah terjawab. Nah, ketika mau belajar menulis cerita anak, perbanyak latihan karena menulis cerita dengan segmen anak ini bukan hal mudah.Â
Referensi bacaan atau film anak juga dibutuhkan penulis untuk dapat menulis cerita anak. Jangan lupa tempatkan diri sebagai anak yang masih polos, dan belum banyak pikiran karena tanggungan. Eh... Tanggungan pekerjaan maksud saya, hehee.Â
Salam literasi.Â
___
Branjang, 4 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H