"Iya, enak, manis dan legit lho, Pit! Kamu ikut antre saja di belakangku kalau mau beli."
Pipit mengangguk dan berdiri di belakang temannya. Dengan sabar teman-teman Pipit mengantre.Â
Lama kelamaan Pipit tak sabar dan akhirnya mengepakkan sayap, agar bisa beli jenang jagung lebih cepat. Namun, dia terkejut, karena di depan Angcan dipasangi tulisan 'Dilarang terbang saat membeli'.
Pipit nyengir saat membaca pengumuman itu. Apalagi teman-temannya banyak yang protes karena Pipit mau memotong antrean. Akhirnya Pipit kembali ke antrean awal.
Setelah menunggu lama, Pipit sudah berada di depan Angcan yang sibuk dengan jualannya dan wadah dari daun jati.
"Beli jenang jagungnya satu, Angcan!"
Angcan mengerutkan dahinya.
"Jenang jagungnya habis, Pit."
"Yaaa, kok habis sih!"
Angcan tertawa ringan. Dia menawarkan nasi jagung kepada Pipit.
"Nasi jagung? Apa enak?"