Dengan hati-hati dia menyibak semak-semak itu. Sesekali kulit dan bulunya terkena duri yang tajam. Namun, Puspus terus berjalan ke arah burung yang malang itu. Dia kembali menyibakkan semak yang menghimpit burung kecil itu.
Setelah beberapa saat menyingkirkan semak berduri dari tubuh burung kecil itu, akhirnya burung itu lepas juga. Dia terbang ke arah pohon yang lebih tinggi dari semak-semak.
Puspus menyusulnya dengan meloncat.
"Kamu nggak apa-apa kan, burung kecil?"
"Iya, kucing baik hati," jawab burung itu.
Puspus mengucapkan hamdalah dan mengenalkan dirinya.
"Aku Puspus. Namamu siapa?"
"Aku Pipit."
***
Setelah menolong Pipit, Puspus memiliki teman bermain. Bahkan temannya tambah banyak. Pipit mengenalkan teman-temannya kepada Puspus.Â
Mereka berteman tanpa peduli perbedaan fisik. Saling membantu dan rukun satu sama lain. Hingga suatu saat, ada kucing jahat yang berniat mencelakakan Pipit dan teman-teman lainnya.