Lalu aku bilang kalau yang mengirim surat itu salah satu dari ikhwan yang kembar.
"Woalah. Tapi kamu inget ya, nggak usah tanggapi kayak gitu. Apa kamu nggak malu kalau diiqab terus dilihat temen-temenmu?"
"Ya malu, Bu. Gimana sih Ibu ini?"
Ibu tersenyum.
"Kalau kamu melanggar aturan di pondok ya kamu yang tanggung sendiri akibatnya lho."
Aku mengiyakan ucapan Ibu. Yang jelas aku akan sangat malu kalau dilihat teman-teman gara-gara dihukum. Hukumannya itu dikalungi kertas karton dengan tulisan berisi pantun. Itu hukuman ringan. Kalau yang parah ya santri akhwat disuruh naik angkong dan didorong sama santri ikhwan. Lalu dilihat orang sepondok.
Alangkah malunya aku kalau aku mengalami itu.Â
___
Branjang, 3 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H