Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Max, si Jago Kecil yang Jagoan

13 April 2024   23:37 Diperbarui: 14 April 2024   00:14 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar image creator from Microsoft Designer

Max, ayam jago kecil bermain dengan teman-temannya di kandang milik Pak Slamet. Pak Slamet adalah petani yang sangat rajin. 

Karena masih kecil, Max seperti hewan lainnya, suka usil kepada temannya. Banyak temannya yang tak suka kepadanya. Bahkan induk ayam lainnya sering melarang anak-anak mereka bermain dengan Max. Tujuannya agar tidak diusili dan tidak menangis ketika pulang ke rumah-rumahan yang disiapkan Pak Slamet.

Ibu Max sering menasehati Max, agar tidak usil karena banyak yang tak menyukainya. 

"Aku kan cuma bercanda, Bu."

"Nggak boleh begitu, Max. Teman-temanmu kan jadi nangis. Kamu minta maaf sama teman-temanmu, ya!" begitu nasehat Ibu Max.

Max pun menuruti nasehat ibunya. Dia mendatangi teman-temannya. 

"Maafkan aku ya, teman-teman."

Mereka pun bersalaman dan bermain bersama lagi. Tentu saja induk teman-teman Max mengizinkan anak-anak mereka dengan janji bahwa Max tidak akan mengusili mereka lagi.

Setelah bermain bersama, Max tidak langsung pulang. Dia bermain ke luar kandang. Dia memang sering melakukannya. 

Kini dia bermain sampai tepi hutan. Di sana dia bertemu Angsa, Katak dan Bebek bermain di tepi sungai, tak jauh dari tempat Max berada.

"Hei, Max!" sapa Katak.

"Hei, Katak! Bagaimana kabarmu? Aku sering ke sini, tapi baru sekarang bertemu lagi."

"Aku baik. Tapi si Bebek tadi bilang kalau Musang Loki mau mencuri telur-telur di kandang kalian."

Max sangat terkejut saat mendengar kabar itu.

"Benarkah, Katak?"

"Kalau tak percaya, coba kamu tanyakan Bebek."

Lalu Max dan Katak memanggil Bebek yang sedang berenang di sungai yang mulai kering karena musim kemarau panjang di tempat mereka.

"Apa, Max?" tanya Bebek.

"Tadi Katak cerita kalau Loki mau mencuri telur di kandang kami. Benarkah itu?"

Bebek mengangguk.

"Lho, kenapa Loki sampai mau mencuri?"

"Sekarang makanan kan sulit, Max. Makanya Loki yang memang sering menipu itu kepingin mendapat makanan dengan mudah," ucap Bebek.

"Wah...kalau seperti itu, dia jahat sekali. Aku tak bisa biarkan itu."

Max memikirkan caranya agar telur-telur yang ada di kandang tidak dicuri Loki.

"Kamu harus ingat, Loki itu licik, Max!" Bebek mengingatkan tentang sifat Loki yang terkenal licik.

"Iya. Aku dengar memang begitu."

"Kamu harus hati-hati menghadapi Loki," ucap Angsa yang baru saja menepi dari tengah sungai.

"Oke, teman-teman. Aku pulang dulu! Terima kasih sudah ngasih tahu kabar ini ya!"

Max segera pulang dan melambaikan tangan.

***

Hari berikutnya, Max berkumpul dengan teman-temannya seperti biasa, sambil makan butiran jagung yang diberikan Pak Slamet.

"Teman-teman, kemarin aku main sampai tepi hutan. Aku bertemu dengan Katak, Angsa sama Bebek. Mereka ngasih tahu kalau Loki mau mencuri telur-telur di tempat kita."

"Apa? Loki? Musang yang nakal dan licik itu?"

Max mengangguk.

"Kamu nggak bohong kan, Max?"

"Sumpah, aku nggak bohong!"

Teman-temannya sangat khawatir karena banyak induk yang adalah saudara mereka baru saja bertelur. 

"Alaaahhh. Max itu pasti bohong!" teriak Miko, jago yang sangat membencinya.

"Kalian jangan percaya sama si anak nakal dan usil itu!"

Max terkejut. Teman-teman yang semula percaya akan kabar yang didengarnya kemarin, kini banyak yang menuruti perkataan Miko. Hanya beberapa teman yang percaya padanya.

Meski begitu, Max tetap mengajak teman-teman yang percaya pada kabar itu untuk melakukan rencana yang sudah dipikirkan Max semalaman.

"Rencananya begini, nanti bilang sama saudara-saudara kita yang bertelur untuk menyimpan telurnya di tempat yang aman."

"Terus bagaimana nanti kalau Loki ngamuk karena nggak menemukan telur sama sekali?"

"Kita siapkan telur yang sudah rusak. Jadi nanti kalau Loki mengambil dan makan telur itu, perutnya sakit. Terus dia kapok untuk mencuri lagi."

Teman-temannya mengangguk.

"Oke, Max!"

***

Dalam waktu beberapa hari, keadaan kandang tetap aman. Akibatnya banyak yang tadinya menyembunyikan telur, akhirnya mereka mengeluarkan lagi di luar rumah-rumahan mereka. 

Sedangkan beberapa induk lainnya tetap bersembunyi di tempat aman beserta telur-telurnya.

Tak disangka-sangka, pada malam hari yang tak diduga, Loki datang ke kandang mereka. Induk-induk ayam yang berada di luar rumah-rumahan jadi panik. Mereka sibuk menyelamatkan diri dan telurnya.

Ilustrasi gambar image creator from Microsoft Designer
Ilustrasi gambar image creator from Microsoft Designer

Karena kepanikan itu, banyak telur yang jatuh dan pecah begitu saja. Sedangkan telur yang masih utuh, beberapa dibawa Loki. Itu termasuk telur rusak yang disiapkan Max dan teman-temannya.

Keributan di kandang, membuat Pak Slamet mendatangi kandang miliknya itu meski sudah malam. Telur-telur yang pecah dan berserakan dibersihkan segera.

Sementara itu, para induk ayam yang banyak kehilangan telur sangat sedih. Mereka sadar karena itu kesalahan mereka yang tak percaya pada Max. Ternyata Max, si jago kecil yang kadang usil itu sangat baik dan ingin keselamatan mereka semua.

___

Branjang, 13 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun