Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ramadan di Hati Nabila dan Elizabeth

20 Maret 2024   14:28 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:41 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabila baru saja selesai Shalat Dhuhur di mushola. Saat sampai di dalam kelas, dia melihat Elizabeth, temannya yang belum lama masuk ke sekolahnya. Dia sedang duduk di bangkunya. Kepalanya diletakkan di permukaan mejanya. Dia terlihat tak seperti kemarin-kemarin.

"Liz, ngapain kamu? Kamu sudah makan siang?" tanya Nabila.

Elizabeth mengangkat kepala dan hanya menggelengkan kepala sebentar. Lalu dia kembali meletakkan kepala di mejanya.

"Lho, memangnya kenapa? Kamu makan saja. Aku temani," kata Nabila.

"Kamu 'kan lagi puasa," ucap Elizabeth lemah.

"Terus kalau aku puasa, kamu nggak makan siang, begitu?"

Elizabeth memejamkan matanya. Dia sebenarnya lapar dan membawa bekal makanan. Tapi tadi pas mau makan, tiba-tiba Seto mengejeknya.

"Huuuu...kamu dosa, Liz! Masa mau makan di depan kami yang lagi puasa," begitu ucap Seto tadi.

Begitu mendengar ucapan itu, Elizabeth kembali memasukkan kotak makan yang disiapkan mamanya. Biasanya dia dan teman-temannya membeli bakso, soto atau makanan sehat lain di kantin sekolah. Tapi karena sekarang bulan Ramadan, kantin tidak buka. Makanya mama Elizabeth menyiapkan bekal di kotak makannya.

"Liz, kamu cepet makan. Sebentar lagi bel masuk bunyi lho," Nabila kembali mengingatkan Elizabeth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun