"Lha kalau aku nggak ikut, nanti beli ukuran sepatu berapa, Bu?"
"Lha, itu tadi kan sudah Ibu ukur. Jadi pasti besok akan pas."
***
Pagi harinya, Ibu pergi ke Pasar Pahing. Ibu mencegat mobil Pahingan milik Pak Dadang di depan rumah. Mobil pickup yang sudah memudar warna catnya. Kadang penumpang duduk dengan bercampur antara orang dan kambing dan barang belanjaan yang bermacam-macam.
Aku merasa kasihan pada Ibu kalau harus duduk di dekat kambing. Pasti bau sekali. Apalagi kalau kambingnya buang kotoran. Hiii...
Untung saja selama Ibu naik mobil Pahingan, Ibu tidak pernah mengalami hal yang menjijikkan itu. Aku sedikit lega.
Ketika Ibu mencegat mobil Pahingan, aku bersiap-siap ke sekolah. Tas dan buku-buku sudah siap di atas meja ruang tamu.Â
Sambil menunggu waktu agak siang, aku menyirami bunga di depan rumah. Tak berapa lama, Liza, teman sekelasku memanggilku dari ujung jalan. Aku segera mengambil tas dan melangkah ke arah Liza.Â
Setiap berangkat sekolah dan pulang sekolah, kami selalu jalan bersama. Kebetulan jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh. Jadi, kami tidak diantar jemput orang tua.
***
"Anak-anak, hari ini Bu Guru akan membacakan buku yang berjudul Berapa Panjangnya?" ucap Bu Guru setelah bel masuk berbunyi.