***
Zaidan tiba-tiba berada di hutan. Udaranya sejuk. Pohon-pohon tinggi menjulang tampak di matanya. Ada juga burung-burung yang tidak asing di mata Zaidan. Tapi burung-burung itu hanya dilihatnya di hutan itu.
"Oh iya. Burung zaman purba!"
Zaidan ingat, di buku Ensiklopedia itu ada gambar burung zaman purba. Dia senang sekali, karena kini dia bisa melihatnya langsung. Pasti teman-temannya akan iri padanya karena bisa bermain di hutan yang ada burung zaman purba.
Saat melihat ke sekelilingnya, Zaidan merasa kalau tempatnya berdiri bergerak, seperti gempa. Tapi tiba-tiba tanah itu bergerak ke atas. Zaidan panik dan takut.
"Ibuuuuuu!"
Zaidan berteriak keras. Namun tak ada seorang pun yang dilihatnya. Jadi, tak ada yang membantu Zaidan.
Gerak tanah itu akhirnya berhenti. Zaidan menyadari kalau ada penampakan seperti pohon yang warnanya seperti tempatnya berdiri. Tapi, tunggu dulu! Saat Zaidan mendongak ke atas, pohon itu ternyata memiliki mata, hidung dan mata.
"Huaaaaa!"
Zaidan terkejut dan terpeleset. Dia merasa seperti bermain prosotan.Â
"Di...di...dinosa...saaurussss!"