Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Beda

18 Januari 2024   12:56 Diperbarui: 18 Januari 2024   13:20 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: istockphoto.com. credit: KatarzynaBlalaslewlcz

"Begitu? Ya sudah, kalau ada masalah jangan diperpanjang. Komunikasikan," nasehat Bunda.

***

Di kamar, aku berusaha memejamkan mata. Air mata keluar tanpa kuminta. Perih rasanya. Tetap saja tak bisa terpejam. Kalau sudah seperti ini, pikiran pasti terbang ke mana-mana.

Aku sendiri tak mau ada perselisihan antara aku dan Mas Akza. Tapi terkadang aku kurang yakin akan diriku sendiri kalau misalnya Mas Akza memiliki pendapat yang berbeda denganku. Mas Akza tak pernah melontarkan kata-kata kasar, tapi tetap terasa menghujam di hati. Akibatnya aku sering merasa kecil hati jika berhadapan dengannya.

Semua karena pernikahanku yang terjadi dengan sedikit paksaan. Aku belum bisa menerima Mas Akza setelah dia pernah dekat dengan teman kuliahnya. Aku yang beberapa tahun menunggu tanpa tahu kalau Mas Akza dekat dengan wanita lain, sangat terpukul. 

Aku menjauhi Mas Akza. Tak ingin bertemu atau berbincang dengannya, seperti yang kuimpikan selama berjauhan dengannya. 

Dengan berbagai cara Mas Akza menemuiku dan mengajakku untuk memperbaiki hubungan kami. Semua itu kutolak. Hingga akhirnya Ibu Mas Akza turun tangan.

"Kalau kamu bisa menemukan calon pendamping yang membuat Ibu jatuh hati padanya, kamu boleh menikah, Akza," ucap Ibu Mas Akza seperti yang diceritakan Mas Akza saat menemuiku.

Mas Akza menceritakan lagi kalau perempuan yang dekat dengannya selama jauh denganku ternyata tak bisa membuat ibunya jatuh hati. Alhasil, Mas Akza menyerah dan mencariku.

"Hanya kamu yang bisa membuat Ibu jatuh hati padanya, Fadia."

Aku tak mempedulikan ucapan Mas Akza. Aku belum bisa menerima segala hal yang dilakukannya. Padahal aku sering membantu ibunya ke mana saja karena tak ada yang bisa dimintai bantuan selama Mas Akza berkuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun