Cantika menggelengkan kepalanya. Terus terang dia tidak tahu harga sepatu baru. Dia juga tidak tahu, berapa uang yang sudah terkumpul di celengannya.
"Lebih baik nanti kita ajak Binar ke toko sepatu, Cantika. Gimana menurutmu?"
Cantika mengangguk dan tersenyum bahagia. Ibu mau membantunya untuk membelikan sepatu baru untuk Binar.
***
"Terima kasih, Bu Diah. Terima kasih, Cantika," ucap Binar setelah dibelikan sepatu baru.
"Iya, Binar. Sama-sama," ucap Cantika.
"Kamu ingat-ingat ya, Binar. Kamu harus rajin belajar. Kasihan Ibumu yang harus merawat bapakmu dan membiayaimu sekolah," nasehat Ibu kepada Binar.
"Iya, Bu Diah."
Kemudian Binar berpamitan untuk pulang. Namun Cantika menahan Binar.
"Sebentar, Binar."
Cantika masuk ke dalam kamar. Tak berapa lama, dia kembali ke teras rumah. Di tangannya terlihat celengan panda.