Bunda memesan dua kue ulang tahun dan membeli aneka bingkisan untuk teman-teman yang diundang dalam ulang tahun nanti. Selain itu, Bunda membelikan baju untukku dan Antik.
"Kita nggak usah menerima kado ya, Fah. Kita berbagi saja sama teman-temanmu," ucap Bunda.Â
***
Hari ulang tahun tiba. Dua kue ulang tahun dengan model yang sama sudah diletakkan di atas meja ruang tamu.Â
Antik sudah kuajak ke rumah setelah shalat Asar. Dengan pakaian warna peach pemberian Bunda membuatnya semakin cantik. Mamak Antik juga lebih rapi dan bersih dari biasanya.
Setelah semua temanku dan teman Antik datang, acara segera dimulai. Kue ulang tahun dipotong dan dibagikan kepada semua teman di sekitar rumah dan teman sekolah kami. Ada juga bingkisan untuk mereka.
Setelah teman-teman pulang, Bunda mengajakku, Antik dan Mamaknya membeli alat-alat sekolah dan bahan makanan untuk keperluan harian mereka.
Dengan mata berbinar, Antik memelukku dan Bunda.
"Terima kasih, Bu. Ibu memberiku hadiah ulang tahun yang istimewa."
Bunda mengusap kepala Antik.
"Makasih juga buat kamu ya, Mbak Fah." Antik menatapku dengan mata berkaca-kaca. Lalu Antik berlari mendekati Mamaknya yang berdiri tak jauh dari kami berada.