Keringat membasahi wajah Edo. Dia mencoba memejamkan mata, biar bisa segera tidur, tetapi tetap saja matanya awas.
"Sret...sret...," tiba-tiba Edo mendengar suara seseorang membuka buku.
Dengan rasa takut Edo memastikan, suara apakah itu. Dia keluar dari kamar dan mengendap-endap ke sumber suara.Â
Langkah Edo terhenti di ruang gudang yang berada di sebelah utara ruang makan. Dia mendapati ruang gudang itu gelap.Â
Kalau ruang gudang gelap, kenapa ada suara orang membuka lembaran-lembaran buku? Edo jadi takut dan mau kembali lagi ke arah kamarnya. Tiba-tiba terdengar pintu gudang terbuka. Edo berlari kencang dan terjatuh, brukkk!
Edo mau bangkit, tapi dia merasakan kalau ada tangan dingin menyentuh bahunya.
"Toloooong! Ampuuun!"
Edo berteriak kencang. Sementara tangan itu memegang tangannya dan mengguncang tubuhnya.
"Edo, bangun!"Â
Suara ibu terdengar. Edo memicingkan matanya yang perih dan duduk.
"Kamu mimpi buruk, Do?" tanya Ibu.