Nama dan ilustrator harus dibacakan guru ketika mengenalkan identitas buku. Barulah guru bisa memulai membaca ringan secara pelan dengan menunjukkan setiap halaman ke arah seluruh siswa.Â
Karena posisi buku menghadap ke depan dan agar bisa menyampaikan cerita secara menarik, maka guru harus membaca dan menguasai buku tersebut terlebih dahulu.
Jika siswa yang diajak membaca nyaring adalah siswa kelas bawah, maka penekanannya adalah agar siswa senang membaca. Belum sampai ajakan dan pengantar ke materi pelajaran.
Namun jika yang dihadapi adalah siswa kelas atas, maka tujuannya tak lagi agar siswa senang membaca. Siswa harus bisa menganalisa dan mengikuti alur ke arah materi pelajaran. Jadi membaca nyaring berfungsi sebagai jembatan untuk ke materi pelajaran.
Membaca nyaring seolah mudah, namun bisa dikatakan sulit. Karena guru harus bisa mencari buku-buku cerita bermutu yang akan disampaikan kepada siswa.
Praktik seperti ini memang terlihat menyenangkan. Siswa bisa bersuka hati dalam belajar. Bahkan mereka tidak menyadari kalau sedang belajar. Namun kesan dari aktivitas membaca nyaring tersebut bisa terbawa sampai siswa dewasa.
Tentu saja hasil belajar seperti ini tidak serta merta menyebabkan nilai rapor sekolah langsung baik. Membutuhkan proses yang tidak sebentar. Harapannya di masa dua atau tiga tahun mendatang, daya baca siswa semakin membaik.
Workshop Literasi memang sangat dibutuhkan para guru, demi kemajuan literasi para siswa. Guru harus membangun semangat yang lebih tinggi untuk melayani kebutuhan siswa dalam pembelajaran di sekolah.
___
Branjang, 27 Oktober 2023