Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Workshop Literasi, Salah Satu Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Siswa

27 Oktober 2023   04:57 Diperbarui: 27 Oktober 2023   05:03 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Literasi dan Numerasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul. Dokpri

Pembelajaran yang menyenangkan sudah barang tentu menuntut guru kreatif di kelas. Teks multimodal menjadi salah satu yang bisa diusahakan guru.

Jika ada mindset bahwa pembelajaran hanya dengan membaca buku saja, sudah waktunya diubah. Ada banyak hal yang ada di lingkungan dan bisa digunakan untuk belajar para siswa.

Cakupan teks multimodal sangat luas. Para siswa tidak hanya dihadapkan pada teks bacaan, tetapi juga media lain seperti video, cerita bergambar, bahasa tubuh, sumberdaya alam, sumber daya buatan di sekitar dan sebagainya. Kesemuanya jika dimodifikasi untuk pembelajaran akan membuat para siswa menyenangi bacaan.

Workshop ini dalam jangka pendek diharapkan bisa meningkatkan nilai rapor. Namun jangka panjangnya, para siswa ke depannya akan lebih senang dalam belajar dengan media apapun.

Ketika memanfaatkan teks multimodal sendiri, guru bisa menyesuaikan dengan keadaan sekolah dan lingkungannya. Cara penyampaian pun dikemas semenarik mungkin. Apalagi yang disasar adalah siswa kelas bawah.

Dalam memanfaatkan buku gambar bercerita misalnya. Buku tersebut bisa digunakan untuk kesenangan dan pengantar untuk ke materi pelajaran.

Dalam membawakan buku cerita bergambar ini, guru bisa dengan membaca nyaring. Membaca nyaring tentu sering dilakukan para guru kelas bawah. Namun, ternyata kurang mengena dan kurang menarik. 

Dari pemateri, para peserta workshop diberikan pengetahuan tentang pengaturan posisi duduk guru dan siswa. Posisi guru dan siswa bukan sama-sama duduk. Guru bukan berdiri dan siswa duduk. Namun guru, sebagai pembaca nyaring dalam posisi duduk di kursi. 

Praktik membaca nyaring untuk pembelajaran. Dokpri 
Praktik membaca nyaring untuk pembelajaran. Dokpri 

Sementara para siswa duduk di lantai dengan posisi membentuk setengah lingkaran di depan guru. Tujuannya agar guru bisa dilihat utuh oleh siswa. Buku yang dibawa pun bisa terlihat jelas bagi semua siswa. 

Kemudian buku dipegang dengan posisi sampul buku menghadap ke depan. Guru memancing para siswa untuk memerhatikan sampul buku dan mulai melakukan aktivitas membaca nyaring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun