Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengumpulkan Buah dan Snack untuk Buka Puasa

9 April 2023   11:26 Diperbarui: 9 April 2023   11:32 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: depok.urbanjabar.com

Di desaku, warga yang memiliki kulkas hanya beberapa saja. Mereka biasanya berjualan es lilin rasa buah-buahan. Kalau misalnya uang jajanku ditambahi oleh ibu, aku membeli. Tetapi kalau tidak diberi ya aku hanya melihat teman-teman yang menikmati esnya.

***

Kembali ke ibu yang melihatku menyimpan jambu air dan beberapa butir kersen di lemari ruang makan. Pada awalnya ibu merasa kaget dan khawatir kalau aku akan mokak atau buka puasa saat mbedhug Dhuhur. 

"Kamu sudah kelas II, puasanya jangan kayak anak TK ya!" Ibu memperingatkanku. Aku hanya mengangguk. 

Aku memang senang mengumpulkan makanan buat buka puasa sejak pagi. Kalau buah sudah tersedia, aku tinggal beli snack ringan. Dengan uang jatah seratus rupiah, aku membeli Fujimie seharga lima puluh rupiah dan snack berhadiah.

Kalau Fujimie jelas kubuka saat suara adzan Maghrib berkumandang. Kunikmati setelah minum air sirup rasa jeruk. Kami menyebutnya orson. Rasanya segar. Agak kecut tapi ada manis-manisnya. Pokoknya segar di tenggorokan.

Nah, kalau snack berhadiah kubuka kemasannya beberapa saat setelah kubeli. Jangan heran ya! Aku tetap menepati janji kepada ibu kalau puasa sehari penuh.

Kenapa aku membuka kemasan snack sebelum Maghrib tiba? Kalian boleh tertawakan aku. Aku hanya penasaran dengan hadiahnya saja.

Saat itu hadiah snack ada yang berupa uang dengan nominal yang berbeda. Nah, kalau mendapat hadiah berupa uang, maka uang itu kugunakan untuk membeli snack berhadiah lagi. Dengan harapan kembali mendapat hadiah. 

Oh iya. Ada kebiasaan buruk aku dan teman-teman kalau membeli snack berhadiah, pasti kemasan snack kami raba-raba untuk memastikan ada hadiahnya atau tidak. Sampai kemasan snack kucel dan mengakibatkan Bu Zum, penjual di warung sebelah rumahku marah.

Meski dimarahi, kami tetap nekat. Tapi, ibu dengan sigap memberikan nasehat agar aku tidak mengulang perbuatan seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun