Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan untuk Orangtua/Wali Siswa Jelang Pembagian Rapor/Laporan Hasil Belajar (LHB)

16 Desember 2022   21:39 Diperbarui: 16 Desember 2022   21:48 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: medcom.id

Penilaian Akhir Semester telah selesai. Koreksi lembar demi lembar jawaban para siswa sudah selesai. Seperti halnya guru lain, saya mengalami hal serupa. Melihat nilai yang bisa digunakan untuk menyanyikan notasi lagu. Doremifasol (satu, dua, tiga, empat, lima) lebih mendominasi nilai secara keseluruhan.

Untuk mengolah nilai akhirnya tersendat. Harus ada remedial. Perbaikan nilai dengan mengerjakan ulang soal yang sudah dikerjakan sebelumnya.

Saya sendiri agak pening. Dengan soal yang sama saat latihan atau persiapan PAS, kok nilainya masih juga kurang memuaskan.

Saya sadar kalau nilai bukan segalanya. Tetapi menyayangkan capaian para siswa yang nilainya tergolong rendah. Kalau hampir delapan puluh persen siswa remedial, artinya mereka tidak paham materi pelajaran yang saya sampaikan.

Saat pelajaran berlangsung sudah diberitahu bagaimana cara pengerjaan soal atau kata kuncinya. Dibahas satu persatu. Dengan dibantu temannya atau Tutor Teman Sebaya pun dilakukan. 

Ah, sudahlah. Memang saya harus ingat kalau siswa itu heterogen. Kemampuan, kepribadian dan keterampilan mereka berbeda. Tidak mungkin bila saya memaksakan para siswa untuk memahami semua materi pelajaran.

Tidak semua siswa berbakat Matematika. Ada juga yang berbakat dalam bidang Seni, Sains, agama, olahraga dan sebagainya. Itu semua patut saya ingat terus. Biar tidak ada rasa kecewa berlebih ketika mendapati nilai siswa yang kurang.

Selain itu, saya juga perlu mengomunikasikan kepada orang tua siswa atau walinya akan kelebihan dan kekurangan para siswa secara seimbang.

Selanjutnya, saya perlu meminta pengertian para orang tua siswa agar tidak hanya terpantang pada angka-angka yang tercantum pada rapor atau Laporan Hasil Belajar (LHB). 

Angka itu bukan segalanya. Karena bisa jadi saat pembelajaran, si anak paham. Tetapi karena sesuatu hal ---misalnya habis sakit---, siswa malah drop nilainya saat ujian tiba. Atau bisa saja karena alasan masalah keluarga, masalah teman menjadi biang dari kurang maksimalnya nilai yang diperoleh anak.

Hal tersebut harus dipahami baik orangtua maupun guru. Apalagi dalam penerapan Kurikulum Merdeka, anak ditekankan untuk mendalami dan menerapkan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dalam dimensi ini para siswa lebih ditekankan untuk berperilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.

Kita tentu ingat bahwa Pancasila adalah dasar negara yang harus dipegang teguh oleh para warga negara. Sehingga, diusahakan pendidikan di Indonesia itu tidak hanya menekankan pada angka-angka, tetapi akhlak dan kepribadian yang baik itu malah yang utama.

Dengan akhlak yang baik maka akan menciptakan manusia yang tahan banting. Apalagi jika disertai pemahaman materi pelajaran yang baik. Para generasi muda akan menjadi generasi atau pemimpin yang berpendirian kuat dan berkepribadian Pancasila di tengah globalisasi.

Tentu itu semua menjadi impian dan harapan yang sering dilantunkan dalam doa para orang tua. Jadi, besok kalau pembagian rapor terus nilai anak kurang memuaskan, jangan marah ya pak-bu. 

Lihatlah mata bening dan wajah lugu anak. Yakinlah, mereka akan sukses di bidangnya masing-masing kelak. Tugas orangtua adalah mendukung anak atau siswa.

Jadilah orangtua yang membuat anak nyaman sehingga ke depannya, anak bisa belajar dari pengalaman buruk atas prestasinya. Doronglah anak untuk belajar dan mengedepankan kejujuran. 

Branjang, 16 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun