Mau mulai menulis dari mana?
Untuk menulis, pasti berawal dari ide atau gagasan. Gagasan ini tidak perlu dicari karena saat mencari ide, terkadang malah tidak ketemu idenya.Â
Ide akan datang dengan sendirinya jika menemukan hal-hal yang menarik di sekitar maupun yang dialami setiap hari. Untuk itu, penulis perlu menjadi pengamat yang baik dan penabung ide. Apapun yg hadir di otak, cepat wujudkan. Meski hanya satu kalimat. Agar ide tidak terbuang sia-sia.Â
Kemudian penulis perlu menjadi pencerita yang tekun. Artinya jangan mudah ganti-ganti ide. Buatlah cerita yang tamat sebanyak mungkin. Dengan langkah ini, si penulis bisa mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Akhirnya penulis akan belajar mengembangkan tulisannya terus menerus.
Yang jelas, untuk menulis itu akan lebih mudah jika menuliskan hal-hal yang kita tahu atau dekat dengan aktivitas keseharian. Jika mbak Dee menulis dengan basicnya penyanyi dan pencipta lagu, maka guru atau profesi lain bisa menyesuaikan.
Selain itu, menulislah yang ingin kita baca. Jika novel atau cerpen yang beredar dan dibaca itu ternyata belum ada cerita tentang suka duka seorang guru yang berhadapan dengan orang tua atau wali saat ada "konflik", maka kita bisa menuliskannya. Tentu saja menuliskan itu tidak bisa selesai dalam satu waktu.Â
Harus ada semangat menulis dan belajar yang kontinyu agar menjadi penulis yang baik dan menarik.
Branjang, 21 November 2022
Catatan:
#ulasan hasil belajar bersama mbak Dee Lestari dan Mettasik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H