Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anom dan Kambingnya

8 September 2022   05:53 Diperbarui: 8 September 2022   06:04 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan pasti banyak dugaan muncul, di saat ke toilet itulah si maling beraksi. Mendekati kandang kambing atau di kebonan tempat kambing dilepas dari kandang. Meski dilepas, tetap si kambing dicencang pada patok atau batang pohon.

Pelaku pencurian itu segera mengeluarkan senjatanya, lakban hitam. Lalu didekatinya si kambing. Sasarannya mulut kambing dilakban. Otomatis, kambing tak akan bersuara dan tidak mengundang kecurigaan pemilik atau warga sekitarnya.

Dengan mudahnya kambing dimasukkan ke karung setelah dekat dengan motornya. Aku membayangkan, betapa berat dan sulitnya memasukkan kambing ke dalam karung. 

***

Nasib kemalingan di siang bolong beberapa kali terjadi. Tak terkecuali di rumahku. Kambing Anom digondol petugas bank plecit KW. Itulah yang membuat anakku itu menangis hebat. Maklum, kambing itu merupakan hewan kesukaan Anom.

Oleh karena seringnya maling beraksi, warga melapor ke Polsek. Pihak Polsek menelusur siapa pelaku pencurian di kapanewon kami. Ternyata pelakunya berasal dari luar provinsi. 

Usaha Polsek berbuah manis. Pelaku pencurian kambing tertangkap. Tentu kami lega.

"Ini dampak dari kenaikan minyak goreng, telur, dan BBM," Simbah Kakung mulai menganalisa kejadian demi kejadian. Analisa Simbah Kakung bisa jadi ada benarnya, tapi aku lebih memilih diam. 

Kalau aku tanggapi pasti pembicaraan akan membosankan dan bikin capek sendiri.

***

Beberapa hari kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun