Dan pasti banyak dugaan muncul, di saat ke toilet itulah si maling beraksi. Mendekati kandang kambing atau di kebonan tempat kambing dilepas dari kandang. Meski dilepas, tetap si kambing dicencang pada patok atau batang pohon.
Pelaku pencurian itu segera mengeluarkan senjatanya, lakban hitam. Lalu didekatinya si kambing. Sasarannya mulut kambing dilakban. Otomatis, kambing tak akan bersuara dan tidak mengundang kecurigaan pemilik atau warga sekitarnya.
Dengan mudahnya kambing dimasukkan ke karung setelah dekat dengan motornya. Aku membayangkan, betapa berat dan sulitnya memasukkan kambing ke dalam karung.Â
***
Nasib kemalingan di siang bolong beberapa kali terjadi. Tak terkecuali di rumahku. Kambing Anom digondol petugas bank plecit KW. Itulah yang membuat anakku itu menangis hebat. Maklum, kambing itu merupakan hewan kesukaan Anom.
Oleh karena seringnya maling beraksi, warga melapor ke Polsek. Pihak Polsek menelusur siapa pelaku pencurian di kapanewon kami. Ternyata pelakunya berasal dari luar provinsi.Â
Usaha Polsek berbuah manis. Pelaku pencurian kambing tertangkap. Tentu kami lega.
"Ini dampak dari kenaikan minyak goreng, telur, dan BBM," Simbah Kakung mulai menganalisa kejadian demi kejadian. Analisa Simbah Kakung bisa jadi ada benarnya, tapi aku lebih memilih diam.Â
Kalau aku tanggapi pasti pembicaraan akan membosankan dan bikin capek sendiri.
***
Beberapa hari kemudian.